5 Alasan Polisi Lebih Sering Menilang Motor Daripada Mobil

JABAR EKSPRES – Dalam banyak kasus razia, Polisi tampak lebih sering menilang pengendara motor dibandingkan pengguna mobil. Pengemudi mobil nyaris selalu diberi jalan. Sebagian dari Anda mungkin pernah mengalami hal ini.

Lantas, muncul sebuah pertanyaan, mengapa polisi lebih sering merazia pengendara motor, sedangkan pengemudi mobil tampaknya diabaikan?

Berdasarkan data Korlantas Polri, lebih dari 120 juta kendaraan terdaftar di Indonesia, dan sekitar 85% di antaranya adalah sepeda motor. Artinya, sepeda motor merupakan mayoritas, sehingga secara logis menjadi target yang paling mudah dijumpai di jalan dan paling sering diberhentikan.

Namun, ini hanyalah alasan dasar. Sebab, jika hanya berdasarkan jumlah, seharusnya penegakan hukum tetap dilakukan secara adil dan proporsional. Lalu, mengapa yang paling sering diberhentikan tetap pengendara motor?

5 Alasan Kenapa Polisi Lebih Sering Menilang Motor

Ada berbagai faktor yang melatarbelakangi hal ini. Faktor pertama dan paling mendasar adalah jumlah kendaraan bermotor di Indonesia yang didominasi oleh sepeda motor.

  1. Kepraktisan saat razia

Sepeda motor memiliki bentuk yang kecil, terbuka, dan mudah diamati. Petugas bisa dengan cepat mengecek apakah pengendara menggunakan helm dengan benar, apakah sepeda motor memiliki spion, atau apakah lampu menyala.

BACA JUGA: Simpan Uang Ini Sekarang Agar Suatu Saat Nanti Bisa Jadi Uang Kuno Berharga Mahal

Bahkan dari gerak-geriknya, petugas bisa menilai apakah pengendara tersebut membawa SIM dan STNK atau tidak. Jika terlihat panik atau mencurigakan, kemungkinan besar akan langsung diberhentikan. Bahkan yang terlihat santai pun bisa tetap diberhentikan, karena pengamatan relatif mudah dilakukan.

Sebaliknya, mobil jauh lebih tertutup dan sulit dilihat dari luar. Identitas pengemudi tidak langsung terlihat. Dengan penggunaan kaca film gelap, petugas juga tidak bisa memastikan siapa yang berada di dalam kendaraan. Bisa saja itu aparat, pejabat, atau bahkan anggota kepolisian sendiri. Karena ketidakpastian tersebut, polisi terkadang menjadi segan untuk menghentikan mobil.

  1. Lebih mudah untuk dihentikan dan diperiksa

Terlebih lagi, jika mengacu pada statistik pelanggaran lalu lintas, pengendara sepeda motor memang tercatat sebagai pelanggar terbanyak di jalan raya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan