JABAR EKSPRES – Uang kuno semakin banyak diburu oleh kolektor dan pecinta numismatik karena nilai sejarah dan keunikannya.
Salah satu yang paling dicari adalah uang kertas Rp1.000 bergambar kelapa sawit dan uang koin Rp500 bergambar bunga melati.
Tak tanggung-tanggung, di beberapa platform jual-beli online, uang kuno ini bahkan ditawarkan hingga Rp100 juta per lembar atau keping.
Lalu, bagaimana cara agar kamu bisa menjual uang kuno ini dengan harga tinggi? Simak artikel ini hingga akhir.
BACA JUGA: Cara Tukar Koin Emas Jadi Saldo DANA Gratis Rp620.000 dari Aplikasi Rating Tinggi Google Playstore
Berikut ini tips dan trik jual uang kuno agar nilainya meningkat dan menarik perhatian kolektor kelas atas.
Tips & Trik Jual Uang Kuno
1. Pastikan Kondisi Uang Masih Sangat Baik (UNC)
Dalam dunia numismatik, kondisi uang adalah segalanya, maka pastikan uang kuno yang kamu miliki masih dalam kondisi bagus.
Jika kamu memiliki uang Rp1.000 kelapa sawit atau Rp500 bunga melati dalam kondisi uncirculated (UNC), tidak terlipat, tidak sobek, dan tampak seperti baru, maka nilai jualnya bisa naik berkali-lipat.
Uang yang sudah lusuh atau robek biasanya dihargai lebih rendah.
2. Cek Tahun dan Nomor Seri
Beberapa nomor seri unik seperti angka kembar (contoh: 111111), angka urut (123456), atau seri tertentu dari tahun rilis tertentu biasanya dicari kolektor karena langka.
Cek kembali nomor seri pada uang kertas kamu, karena ini bisa jadi faktor penentu harga.
BACA JUGA: Game Penghasil Saldo DANA Gratis Terbukti Membayar Rp400.000, Ini Tips & Triknya
3. Gunakan Platform Khusus Kolektor
Hindari hanya menjual di marketplace umum seperti Facebook atau grup jual beli biasa.
Gunakan platform seperti Tokopedia, Bukalapak, eBay, atau komunitas kolektor uang kuno.
Di tempat-tempat ini, pembeli yang datang memang benar-benar tahu nilai barang yang kamu tawarkan.
4. Lengkapi dengan Sertifikat atau Informasi Detail
Meskipun tidak wajib, menyertakan informasi sejarah, tahun cetak, bahkan bukti autentikasi (jika ada) bisa meningkatkan daya tawar.
Kolektor senang dengan uang kuno yang punya latar cerita atau nilai historis.