Trump Tegaskan Target Pelucutan Total Program Nuklir Iran

JABAR EKSPRES – Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump, menyatakan pada Minggu (4/5) bahwa pemerintahnya tengah berupaya untuk melakukan “pelucutan total” terhadap program nuklir Iran.

“Energi sipil, begitulah namanya (program nuklir Iran). Namun, Anda tahu, energi sipil sering kali mengarah pada perang militer. Dan kami tidak ingin mereka memiliki senjata nuklir. Ini adalah kesepakatan yang sangat sederhana. Pelucutan total – itulah yang kami inginkan,” ujar Trump.

Ia juga menegaskan bahwa Iran seharusnya tidak membutuhkan program nuklir untuk keperluan energi, mengingat negara tersebut memiliki cadangan minyak yang melimpah untuk memenuhi kebutuhan energinya sendiri.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Oman, Sayyid Badr bin Hamad bin Hamood Albusaidi, mengumumkan bahwa perundingan nuklir putaran keempat antara Iran dan AS yang dijadwalkan pada 3 Mei terpaksa ditunda karena kendala logistik.

BACA JUGA: Zelenskyy Sindir Tokoh Eropa yang Hambat Keanggotaan Ukraina di Uni Eropa

BACA JUGA: Kunjungan Bersejarah Raja Charles ke Kanada, Tegaskan Kedaulatan

Putaran pertama pembicaraan berlangsung pada 12 April di Muscat, ibu kota Oman. Putaran kedua dilanjutkan di Roma pada 19 April dengan Oman sebagai mediator, sementara pertemuan ketiga kembali diadakan di Muscat pada 26 April.

Pada 2015, Iran menandatangani perjanjian nuklir dengan enam negara besar, China, Prancis, Rusia, Inggris, AS, Jerman, serta Uni Eropa, yang mengharuskan Iran membatasi aktivitas nuklirnya sebagai imbalan atas pencabutan sanksi internasional.

Namun, pada 2018, AS keluar dari kesepakatan tersebut di bawah kepemimpinan Presiden Trump dan kembali menjatuhkan sanksi terhadap Teheran, yang akhirnya membuat kesepakatan nuklir tidak lagi berjalan.

Menanggapi hal tersebut, Iran kemudian mengurangi kepatuhannya terhadap perjanjian dengan mengabaikan sejumlah batasan terkait riset nuklir dan tingkat pengayaan uranium.*

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan