JABAR EKSPRES – Raja Charles dijadwalkan mengunjungi Kanada pada akhir Mei untuk membuka sesi baru Parlemen, sesuai undangan dari Perdana Menteri Mark Carney. Dalam kunjungan pada 27 Mei tersebut, Raja Charles akan menyampaikan pidato dari singgasana di Ottawa.
Hal tersebut menandai pertama kalinya monarki Inggris secara langsung membuka Parlemen Kanada sejak Ratu Elizabeth pada tahun 1977.
Perdana Menteri Carney menyatakan bahwa kehadiran Raja Inggris tersebut bertujuan menegaskan kedaulatan Kanada. Hal tersebut karena pernyataan kontroversial Presiden AS Donald Trump yang ingin menjadikan Kanada sebagai “negara bagian ke-51” Amerika Serikat.
“(Kunjungan Raja Charles) akan menegaskan kedaulatan negara kita,” ujar PM Kanada dalam sebuah konferensi pers.
BACA JUGA: Presiden Serbia Tetap Hadiri Parade Rusia Meski Dapat Peringatan dari Uni Eropa
BACA JUGA: AS Ancam Mundur dari Mediasi Rusia-Ukraina
Kanada, yang merupakan bekas koloni Inggris dan kini anggota Persemakmuran, masih mengakui Raja Charles sebagai kepala negaranya.
“Beliau adalah kepala negara tertinggi kita,” kata Carney.
Meski bergitu, Raja Charles hingga kini belum memberikan tanggapan terkait pernyataan berulang Presiden Trump yang menyatakan keinginannya untuk mencaplok Kanada.
“Raja Charles, ditemani dengan sang Ratu, akan menghadiri Upacara Pembukaan sesi baru Parlemen Kanada di Ottawa,” tulis pernyataan dari Istana Buckingham pada Jumat (2/5).
Istana Buckingham mengonfirmasi bahwa Raja Charles dan Ratu akan menghadiri upacara resmi tersebut. Biasanya Gubernur Jenderal sebagai wakil monarki akan membaca pidato pembukaan Parlemen.
Namun kali ini, Raja Inggris akan menyampaikannya sendiri, dalam momen yang dianggap Carney sebagai kehormatan bersejarah di tengah tantangan politik yang dihadapi pemerintahan baru Kanada.
BACA JUGA: Krisis Pendanaan Terbesar Mengancam Sistem Kesehatan Global, WHO Angkat Suara
BACA JUGA: Prancis dan Arab Saudi Gelar Konferensi di New York
“Ini adalah kehormatan bersejarah yang layak dan sesuai dengan beban yang kita hadapi,” ujar PM Kanada
“Senin lalu, rakyat Kanada memilih pemerintahan baru yang akan menghadapi Presiden Trump dan membangun ekonomi yang kuat,” sambungnya.
Sebelumnya, Donald Trump mengusulkan agar Kanada menjadi negara bagian ke-51 AS, menyebutnya akan menguntungkan secara ekonomi dan keamanan.