Kondisi Sarana Darurat BPBD dan Damkar Kota Banjar Memprihatinkan, Mobil Usang Hingga Gudang Tak Layak

JABAR EKSPRES – Kondisi sarana prasarana (sarpras) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Banjar, Jawa Barat, dinilai kian mengkhawatirkan.

Fasilitas vital ini disebut tak layak operasi, mulai dari mobil pemadam berusia tua hingga gudang penyimpanan alat dan logistik darurat yang tidak memadai. Wali Kota Banjar, H. Sudarsono, mengakui persoalan ini dan berjanji mencari solusi.

Berdasarkan data, Damkar Kota Banjar hanya memiliki tiga unit mobil pemadam kebakaran yang semuanya berusia lebih dari dua dekade. Kendaraan tersebut tidak pernah diganti sejak 2003 dan kerap mogok saat bertugas.

“Saat digunakan petugas, mobil ini sering mogok. Ini sangat berisiko karena bisa menghambat penanganan darurat,” ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD dan Damkar Kota Banjar Ajat Sudrajat, Rabu (30/4/2025).

Menanggapi hal itu, Wali Kota Banjar Ir H Sudarsono berencana meminta ‘bekas’ mobil Damkar dari Pemprov DKI Jakarta yang dianggap mengganti armada tiap lima tahun.

“Kami akan meminta bantuan ke Pemprov Jabar, pemerintah pusat, atau Pemprov DKI. Kita manfaatkan mobil bekas mereka yang masih layak,” kata Sudarsono.

Tak hanya armada usang, gudang penyimpanan alat BPBD dan Damkar juga dalam kondisi memprihatinkan. Ruang penyimpanan logistik darurat, termasuk makanan, dinilai tidak higienis dan berpotensi merusak stok bantuan. Padahal, gudang yang layak menjadi kunci kesiapsiagaan bencana.

Walikota mengklaim akan membangun gudang dua lantai seluas 6×12 meter pada 2026 melalui APBD.
Persoalan mendasar adalah keterbatasan anggaran. Sudarsono mengakui APBD Kota Banjar tidak cukup untuk pengadaan sarpras baru. (CEP)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan