JABAR EKSPRES – Wacana pembangunan infrastruktur Jalur Lingkar Cileunyi (JLC) masih menjadi pembahasan. Adapun kepastian waktu eksekusinya masyarakat perlu bersabar, sebab Kota Bandung dinilai belum ada kesiapan.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengaku, terkait wacana pembangunan JLC pihaknya sudah melakukan persiapan, tinggal menanti kesiapan wilayah tetangga.
“Nanti saya sampaikan tahapan koordinasinya, Pak Gubernur (Jabar) juga akan membantu dan memfasilitasi,” katanya saat ditemui di Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Selasa (22/4).
Diketahui, arus lalu lintas di jalur dari Bundaran Cibiru (Kota Bandung), menuju ke arah Cileunyi (Kabupaten Bandung), begitu pun sebaliknya, selalu diwarnai kemacetan setiap hari terutama pada jam sibuk seperti pagi dan sore.
Kemacetan di jalur tersebut sudah terjadi sejak lama, bahkan tak sedikit orang menjulukinya sebagai ‘Jalur Neraka’. Akses penghubung Kota-Kabupaten Bandung itu memang sudah rutin terjadi kepadatan volume kendaraan.
Bahkan setiap akhir pekan dari pagi hingga malam, laju kendaraan selalu padat merayap, artinya ruas jalan tersebut macetnya nyaris tak terputus alias setiap waktu terus penuh.
Bupati Bandung atau akrab disapa Kang DS menjelaskan, karena jalur tersebut merupakan akses dua wilayah, sehingga dirinya meminta Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi untuk turut membantu terbangunnya JLC.
“Pak Gubernur (Jabar) juga akan membantu dan memfasilitasi, sehingga bisa mengurangi kemacetan di wilayah Cileunyi,” jelasnya.
Mengenai perencanaan pembangunan JLC, lokasinya berada pada perbatasan Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.
BACA JUGA:Proyek Underpass Cibiru hingga JLC Molor, Pemkot dan Pemkab Bandung Dinilai Tak Serius Atasi Macet
Menurut Kang DS, perlunya Gubernur Jabar ikut turun tangan, selain karena menjadi akses lintas perbatasan Kabupaten-Kota Bandung, juga beralasan supaya fokus titiknya dapat ditentukan dari mana terlebih dahulu.
Penantian hadirnya JLC masih menjadi harapan dan sampai saat ini masyarakat perlu bersabar, sebab kapan mulai eksekusinya belum juga ada kejelasan.