JABAR EKSPRES – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat sebesar 14 poin atau 0,08 persen menjadi Rp16.823 per dolar AS pada pembukaan perdagangan Kamis pagi. Dari sebelumnya Rp16.837 per dolar AS.
Kendati begitu, analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS melemah hari ini.
Hal itu, kata dia, seiring dengan sikap investor yang masih mengkhawatirkan posisi fiskal pemerintah Indonesia. “Investor masih mengkhawatirkan posisi fiskal pemerintah, data-data ekonomi yang masih lemah,” ujarnya, dikutip dari ANTARA, Kamis (17/4/2025).
Baca Juga:Firma Benarkan Advokat Senior Hotma Sitompul Meninggal Dunia : Bapak, Guru, Pembina KamiCamat Cimahi Selatan Soroti Minimnya Pembiasaan Warga dalam Kelola Sampah Rumah Tangga
Sementara realisasi defisit APBN per Maret 2025 setara 0,43 persen PDB, masih jauh dari desain yang ditargetkan sebesar 2,53 persen PDB atau Rp616,2 triliun.
Nilai defisit diperoleh dari pendapatan negara yang tercatat sebesar Rp516,1 triliun (17,2 persen dari target Rp3.005,1 triliun) dan belanja negara sebesar Rp620,3 triliun (17,1 persen dari target Rp3.621,3 triliun).
Berdasarkan perkembangan terbaru, peraturan pemerintah yang akan mengatur soal penyesuaian tarif royalti untuk komoditas mineral dan batu bara (minerba) sudah keluar.