JABAR EKSPRES – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih menunggu respon dari DLH Pemprov Jawa Barat, terkait pengajuan tambahan ritase pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti.
Sekedar diketahui, sampah di sejumlah tempat pembuangan sementara semakin tak terkendali.
Sejak Desember 2024, tumpukan sampah liar mulai ditemukan sedikitnya di lima lokasi di Kabupaten Bandung Barat, di antaranya di RW 02 Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Desa Nanggeleng, Kecamatan Cipendeuy, Desa Sariwangi, Kecamatan Parongpong dan terakhir Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang.
Terbaru tumpukan sampah juga terjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat di Jalan Raya Gedong Lima Padalarang.
BACA JUGA: Walhi Jabar: KLHK Harus Adil Tangani Sampah, Jangan Tajam ke Bawah, Tumpul ke Atas
Kondisi serupa terjadi di TPS Pasar Cililin, tepatnya di Kampung Cinta karya RT 03 RW 08, Desa Cililin, Kecamatan Cililin, KBB.
Terbatasnya pengiriman sampah ke TPA Sarimukti menyebabkan sejumlah tempat pembuangan sampah (TPS) di Kabupaten Bandung Barat overload. Terlebih upaya pengajuan tambahan ritase angkut sampah tak kunjung direspon Pemprov Jabar.
“Sampai saat ini masih 17 rit atau 85 ton per hari, belum ada kelanjutannya lagi,” ujar Kepala DLH Bandung Barat, Ibrahim Aji saat dikonfirmasi, Rabu (12/2/2025).
Dikatakan Aji, pihaknya sudah mengajukan penambahan jatah pembuangan sampah ke TPA Sarimukti di Cipatat, Bandung Barat untuk mengatasi permasalahan sampah yang sulit dikendalikan sehingga menyebabkan terjadinya penumpukan di sejumlah titik.
BACA JUGA: Tumpukan Sampah Tak Kunjung Usai, TPA Pasar Induk Caringin Disegel KLH?
Ia berharap Bandung Barat minimalnya mendapatkan jatah 30 rit atau 140-150 ton pembuangan sampah di TPA Sarimukti.
“Saat ini jatah pembuangan sampah dari Bandung Barat masih 17 rit, atau sama dengan jatah dari Kota Cimahi. Mengingat jumlah ritase saat ini hanya mengakomodasi 12 persen sampah yang ada di KBB,” katanya.
Dengan 30 rit itu, lanjut dia, setidaknya 20 persen sampah dari total produksi yang mencapai 760 ton per hari itu bisa dibuang ke TPA Sarimukti. Ia optimis jika kouta ritase ditambah maka penumpukan-penumpukaan di TPS bisa terselesaikan.