JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung melaporkan bahwa siklon tropis Taliah yang terbentuk di perairan Samudra Hindia selatan Jawa Tengah kini telah memengaruhi cuaca di wilayah Jawa Barat (Jabar) dan sekitarnya.
Meskipun siklon tersebut kini telah bergerak menjauh dari perairan Indonesia, menurut Yuni Yulianti, staf Data dan Informasi BMKG Bandung, dampaknya seperti peningkatan kecepatan angin dan gelombang tinggi di perairan Jabar masih dirasakan.
“Kecepatan angin dapat mencapai 5 – 60 km/jam, dengan yang paling tinggi tercatat di perairan selatan Jabar, seperti di Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran. Namun, di sekitar posisi siklon tropis itu sendiri, kecepatan angin bisa lebih dari 70 km/jam,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Kamis (6/2).
BACA JUGA: Diterjang Hujan Angin, Pohon Tumbang di Cirebon Menimpa Sepasang Suami Istri
Yuni juga menambahkan bahwa peningkatan angin ini berdampak pada ketinggian gelombang. Di perairan selatan Jabar, tinggi gelombang dapat mencapai 1,5 – 2 meter.
“Sedangkan di wilayah utara, tinggi gelombangnya bisa mencapai 2 hingga 3,5 meter. Jadi selain kecepatan angin, siklon tropis ini juga memengaruhi ketinggian gelombang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Yuni mengungkapkan bahwa Kota Bandung sendiri tidak mengalami dampak signifikan, meskipun terjadi pertumbuhan awan yang menyebabkan cuaca cenderung berawan.
“Untuk dampak langsung di Kota Bandung tidak ada. Di Bandung tercatat kecepatan angin antara 5 – 22 km/jam, namun cuaca cenderung berawan dan berangin,” tambahnya.
Dengan adanya siklon ini, Yuni menghimbau masyarakat, khususnya yang berada di wilayah perairan atau pesisir, untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap fenomena cuaca tersebut.
“Cuaca seperti ini berpotensi memengaruhi kesehatan, seperti batuk, pilek, dan flu. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk menjaga kesehatan dan selalu memperbarui informasi cuaca melalui media sosial resmi atau situs web BMKG, karena Siklon Taliah ini diprediksi akan berlangsung hingga 3 hari ke depan meskipun posisinya sudah menjauh dari perairan Indonesia, khususnya perairan Jawa Barat,” pungkasnya.