Tak Ada Penahanan, Ini Penyebab Banyak Ijazah Tersimpan di SMA Bina Muda Cicalengka

Sejumlah siswa tengah beraktivitas di lantai 2 gedung SMA Bina Muda usai jam kegiatan belajar mengajar (KBM) sekolah selesai, lokasi Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. (Yanuar/Jabar Ekspres)
Sejumlah siswa tengah beraktivitas di lantai 2 gedung SMA Bina Muda usai jam kegiatan belajar mengajar (KBM) sekolah selesai, lokasi Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. (Yanuar/Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Sekolah Menengah Atas (SMA) dari Yayasan Pendidikan Bina Muda, yang berlokasi di wilayah Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung tak pernah menahan ijazah dan selalu menerima kehadiran orangtua lulusan.

Kepala SMA Bina Muda, Fanny Dian Irfani mengatakan, pihaknya selalu memberikan keringanan bagi para lulusan, jauh sebelum keluar kebijakan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar) melalui surat edaran, terkait percepatan penyerahan ijazah jenjang SMA, SMK, dan SLB tahun ajaran 2023/2024 atau sebelumnya.

“Kami selalu memberikan kemudahan, tidak ada hak anak yang ditahan atau dibedakan, semua siswa mendapatkan hak mereka semua,” katanya kepada Jabar Ekspres saat ditemui di ruang kerjanya belum lama ini.

Baca Juga:Strategi Mitigasi Masalah Parkir, Dishub KBB Bakal Optimalkan Om JukiSelangkah Lagi, Aset Mesjid Agung dan Alun-Alun Kota Banjar jadi Milik Pemkot

Menurut Irfani, ijazah yang tersimpan di sekolah bukan artinya ditahan, melainkan karena orangtua siswa belum datang untuk mengambilnya dan masih adanya tunggakan yang perlu diselesaikan.

Meskipun ijazah merupakan hak para lulusan, tetapi, penyelesaian pembiayaan pendidikan menjadi hak pihak sekolah, sehingga perlu disikapi dengan bijak oleh para lulusan bahwa melunasi tunggakan merupakan tanggungjawab orangtua.

“Selama tiga tahun siswa mengemban ilmu pendidikan di sini, meski beberapa pembayaran ada yang belum selesai atau lunas, kita tetap memberikan hak siswa secara penuh, tanpa dibedakan atau dipersulit,” bebernya.

Kepsek Bina Muda menerangkan, khusus terkait ijazah, para orangtua lulusan selalu diberikan undangan untuk menghadiri pertemuan dengan pihak sekolah.

Tujuannya, memberikan edukasi serta sosialisasi mengenai hak dan tanggungjawab, khususnya dalam konteks penyelesaian pembiayaan yang masih menunggak dan perlu dilunasi.

“Bahkan ada kasus setelah kita berkomunikasi dengan orangtua, ternyata dananya tidak ada untuk melunasi tunggakan misal Rp2 juta. Itu tidak kita paksa harus bayar, bisa dicicil atau kesanggupannya berapa selama ada komitmen dan kesepakatan, kita berikan ijazahnya,” terang Irfani.

Dia memaparkan, sampai saat ini SMA Bina Muda tetap tidak akan memberikan ijazah, apabila tidak ada kejelasan dan komitmen dengan orangtua lulusan, mengenai penyelesaian pembayaran yang masih menunggak.

0 Komentar