Bukti Alquran Akan Memberi Syafaat Bagi Pembacanya

JABAR EKSPRES – Alquran menjadi satu-satunya panduan untuk manusia hidup di dunia. Bukan hanya bermanfaat saat di dunia, bahkan Alquran juga akan memberikan syafaat bagi pembacanya kelak di akhirat.

Ungkapan tersebut mungkin sudah sering kita dengar, namun karena belum bisa dibuktikan, sehingga tidak heran masih ada yang meragukannya.

Untuk menjawab keraguan tersebut, jabar ekspres merangkum dari kanal Rumaysho yang memberikan bukti-bukti bahwa ungkapan tersebut nyata dan akan terbukti kelak di akhirat.

Baca juga : Cara Menjaga Hafalan Alquran Menurut Hadits

Hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan umat Islam, bahwa dengan membaca Alquran akan memberikan banyak manfaat bagi seorang hamba.

Yang pertama sudah pasti diketahui banyak orang adalah mendatangkan pahala, membaca satu huruf di Alquran saja sudah bernilai 10 kebaikan, bisa dibayangkan dalam sehari berapa juz yang dibaca bisa menambah berat pahala kita.

Belum lagi manfaat lain, seperti menaikkan derajat kita, sebagai penyembuh dan banyak lagi lainnya.

Salah satunya, Alquran juga akan memberikan syafaat bagi pembacanya, berikut bukti-buktinya :

1. Shahibul qur’an adalah

المُلاَزِمِيْنَ لِتِلاَوَتِهِ العَامِلِيْنَ بِهِ

“Yang terus menerus membacanya dan mengamalkannya.” (Al-Bahr Al-Muhith, 16:353)

2. Keterangan dari Nuzhah Al-Muttaqin (hlm. 394), syafii’an adalah memberi syafaat dengan memintakan ampun pada shahibul qur’an. Shahibul qur’an adalah yang membaca dan mengamalkan hukum serta petunjuk dalam Al-Qur’an.

3. Hadits ini mendorong untuk membaca Al-Qur’an dan memperbanyak membacanya. Jangan sampai lalai membaca Al-Qur’an karena tersibukkan dengan yang lainnya.

Baca juga : 9 Metode Menghafal Alquran, Mana yang Paling Sesuai Denganmu

4. Allah memberikan syafaat lewat Al-Qur’an pada shahibul Qur’an. Shahibul Qur’an adalah yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya.

5. Di dalam hadits dimutlakkan perintah membaca Al-Qur’an. Al-Qur’an itu disunnahkan dibaca setiap waktu dan setiap keadaan kecuali saat: (a) Buang hajat, karena Al-Qur’an itu mesti diagungkan, (b) sedang berhubungan intim dengan istrinya. Yang ia diperintahkan ketika jimak dengan pasangannya adalah membaca:

بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا . فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ لَمْ يَضُرُّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا

“Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami.” (HR. Bukhari, no. 6388 dan Muslim, no. 1434). Lihat Syarh Riyadh Ash-Shalihin, penjelasan dari Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, 4:636.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan