JABAR EKSPRES – Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2024 berhasil cetak total transaksi Rp31,2 triliun dengan didominasi oleh penjualan produk lokal.

Di tahun ini, dari total transaksi Rp31,2 triliun, rata-rata belanja (average spending) per orang mencapai Rp318 ribu.

“Dalam upaya menciptakan pasar yang kuat bagi produk dalam negeri, pemerintah terus mendorong promosi dan kampanye agar masyarakat lebih memilih produk lokal. Ketika pasar untuk produk lokal sudah terbentuk, maka suplai akan mengikuti secara otomatis. Langkah ini juga dapat membantu mengurangi ketergantungan pada produk impor,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato.

BACA JUGA: Lindungi Kevin Mendoza, Fisioterapis Persib Kena Bogem Mentah Oknum Suporter Persis

Harbolnas 2024 capaian total transaksi alami peningkatan sekitar 21,4 persen (yo) dibandingkan total transaksi pada tahun 2023 yang mencetak angka Rp25,7 triliun.

Selain itu, produk lokal mampu mendominasi keseluruhan penjualan dengan porsi sebanyak 52 persen dan dengan nilai transaksi yang mencapai sebesar Rp16,1 triliun atau alami peningkatan sekitar 31 persen (yoy).

Adanya kontribusi pada produk lokal yang mengalami pertumbuhan signifikan menjadi indikator positif terhadap potensi masa dengan Harbolnas. Hal ini juga mencerminkan peningkatan kesadaran konsumen untuk terus mendukung produk dalam negeri melalui platform niaga-el (e-commerce).

BACA JUGA: Seorang Pria Tewas usai Lompat dari Tower Cellular di Babakan Ciparay, Ini Kata Polisi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian berharap program Harbolnas bisa terus menunjukan peran dalam mendorong daya beli masyarakat sekaligus mendukung produk-produk lokal agar bisa bersaing di pasar domestik dan internasional.

Program ini memiliki tagline #PakaiProdukSendiri di mana pakaian olah raga dan aksesori fesyen, personal care, serta makan dan minuman menjadi tiga kategori produk yang mendominasi penjualan dalam Harbolnas 2024 baik secara keseluruhan maupun produk lokal.

Dalam program ini, pembeli juga melakukan belanja online terhadap pelaku usaha yang menyediakan link afiliasi. Bahkan, fitur tersebut paling diminati di mana 50 persen pembeli melakukan pembelian melalui link tersebut yang dibagikan melalui media sosial.