JABAR EKSPRES – Peredaran rokok ilegal atau tanpa pita cukai di Jawa Barat (Jabar), mulai menyasar penjualan melalui sistem marketplace atau online.
Berdasarkan informasi yang didapat dari Kantor Wilayah (Kanwil) Bea dan Cukai Jabar, saat ini banyak modus yang dilakukan oleh para pengedar rokok ilegal atau tanpa pita cukai, salah satunya melalui sistem marketplace.
“Kalau dulu (peredarannya) dari mulut ke mulut. Tapi untuk saat ini yang memprihatinkan adalah transaksi jual beli rokok ilegal ini sudah dilakukan di marketplace (secara online),” ucap Kepala seksi hubungan masyarakat Bea Cukai Jabar, Meirna Nurdini belum lama ini.
Meskipun tidak secara terang-terangan, Meirna mengatakan modus menggunakan penjualan menggunakan sistem marketplace ini sudah banyak ditemukan oleh Bea cukai.
BACA JUGA: Keputusan Gus Miftah Mundur dari Jabatan: Bukan Tekanan dari Pihak Manapun
“Karena mereka itu pengirimannya otomatis pasti menggunakan JPT (jasa penitipan) atau ekspedisi. Nah disitu juga mereka suka pintar-pintar dalam menyamarkan paketnya, jadi ada yang dibalut dengan kaos, ada yang dimasukan kedalam beras, dan segala macam,” imbuhnya.
Meski begitu, Meirna mengaku pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap peredaran rokok ilegal khususnya penjualan melalui sistem marketplace.
Sementara itu, Satuan Polisi Pamong Praja Satpol-PP Jabar, mengaku saat ini pihaknya tengah gencar melakukan penindakan peredaran rokok di perusahaan jasa titip (PJT).
Pasalnya menurut Jabatan Fungsional Analis Kebijakan Ahli Muda Satpol PP Jabar, Irvan Sujadi, saat ini peredaran rokok ilegal banyak ditemukan melalui pengiriman JPT.
BACA JUGA: Gus Miftah Akhirnya Resmi Mundur dari Jabatannya
“Kaitan dengan operasi yang sedang kami lakukan saat ini, kami sekarang sedang intens (gencar) melakukan operasi di PJT. Karena sekarang itu modusnya sudah berpindah melalui jasa titip atau ekspedisi,” ucapnya.
Maka agar peredaran ini tidak semakin meluas, Irvan menuturkan bahwa Satpol-PP Jabar akan terus melakukan operasi atau razia khusus di PJT.
“Kami terus melakukan sosialisasi kepada seluruh PJT khususnya yang ada di Kota Bandung atau Bandung Raya. Karena jangan sampai nanti pada saat kami datang (melakukan razia) mereka sudah tahu,” pungkasnya.
