JABAR EKSPRES – Masalah banjir masih jadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Sebab, hingga kini permasalahan tersebut belum juga usai.
Merujuk pada Rencana Strategis (Renstra) Kota Bandung 2025, pengurangan genangan jadi proyek prioritas yang bakal kembali dikerjakan oleh Pemkot Bandung.
Diketahui, terdapat 66 titik genangan yang bakal diselesaikan oleh pihak Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Kembang.
BACA JUGA: Pemkab Ciamis Capai Target Lelang Barang Milik Daerah 106 Persen di 2024
Berdasarkan data tersebut, DSDABM Kota Bandung menargetkan presentase pengurangan titik genangan di angka 94,12 persen pada tahun 2025.
Dilansir dari paparan rencana kerja anggaran (RKA) DSDABM, distribusi anggaran belanja per sasaran dan pengurangan genangan memiliki pagu sebesar Rp 125.497.289.641 miliar atau 38,51 persen dari keseluruhan RAPBD DSDABM senilai Rp 325.840.130.584 miliar.
Angka tersebut bakal dialokasikan guna program pengelolaan sumber daya air (SDA), maupun program pengelolaan dan pengembangan sistem drainase.
BACA JUGA: 15 Negara Asia Pasific Kunjungi RSUD Ciawi, Apresiasi Pelayanan Bogor Pain Center
Adapaun terkait rencana pembangunannya, DSDABM bakal membangun 2 unit stasiun pompa banjir, membangun 9 unit infrastruktur guna melindungi mata air, dan membangun sumur air tanah untuk air baku di 24 titik.
Selain itu, bakal dibangun drainase sepanjang 3928 meter. Apabila mengacu pada rencana strategis bidang pengendalian dan daya rusak air, dua stasiun pompa air bakal dibangun di kawasan Pasar Gedebage dan Graha Indah, Cimindi. Pagu anggarannya masing-masing sebesar Rp 2.534.619.335 miliar.
Untuk pembangunan sumur imbuhan di 24 titik, tiap 1 proyek pembangunnya menghabiskan Rp 200 juta. Apabila diakumulatifkan, keseluruhan proyek tersebut menghabiskan uang sebesar Rp4,8 miliar.
BACA JUGA: Kata Pengamat Soal Rencana Kerja Pemkot Bandung Menanggulangi Permasalahan Banjir di Tahun 2025
Rencana ini dimaksudkan guna menanggulangi permasalahan banjir di Kota Bandung. (Dam)