JABAR EKSPRES – Pada pembaruan kali ini, saya ingin menginformasikan mengenai perkembangan terbaru dari aplikasi MSL. Aplikasi ini kini meminta seluruh karyawannya untuk membayar pajak dan dana pengembalian sebesar Rp. 100.00 Rupiah.
Sebelumnya, karyawan disuruh untuk mengaktivasi akun, yang ternyata hanya merupakan modus penipuan. Para pengguna yang telah melakukan deposit tetap tidak bisa melakukan penarikan, karena ini adalah bagian dari skema penipuan sebelum pihak aplikasi kabur dengan uang Anda.
Aplikasi MSL ini mengharuskan seluruh karyawan untuk membayar pajak penghasilan pribadi sebesar 10% dari jumlah deposit mereka, dengan sisa pajak ditanggung oleh pihak aplikasi.
Baca juga : Terbukti Aplikasi DBC Penipuan? Cek Faktanya
Namun, ada informasi lagi dikarenakan sebagain besar karyawan tidak membayar pajak alhasil, msl terpaksa hengkang dari pasar Indonesia.
Padahal ini hanya trik sebelum mereka kabur dan scam tujuannya hanya untuk menguras uang dari para karyawannya. Aplikasi ini tidak terdaftar resmi di Indonesia, sehingga saran saya adalah untuk tidak membayar pajak tersebut.
Uang yang Anda lihat di saldo akun hanyalah angka nominal, sedangkan uang asli Anda sudah dibawa kabur oleh pihak aplikasi.
Hingga saat ini, website aplikasi MSL sudah tidak bisa diakses lagi setelah beberapa orang membayar pajak atau mengaktivasi akun dan malah ditambah harus membayar uang pengembalian.
Jadi sebelum anda tertipu lebih jauh lagi, sangat disarankan untuk tidak melakukan aktivasi akun atau membayar pajak dalam aplikasi MSL ini.
Jika ada yang mengklaim sudah berhasil melakukan penarikan dari aplikasi MSL, kemungkinan besar itu adalah orang yang berada di balik penipuan ini. Jangan percaya pada klaim semacam ini, karena tujuannya hanya untuk menipu lebih banyak orang agar melakukan aktivasi akun dan membayar pajak.
Untuk Anda yang sudah menjadi korban penipuan MSL, sebaiknya ikhlaskan saja kerugian yang telah terjadi. Namun, jika kerugian Anda cukup besar, Anda bisa bergabung ke dalam grup-grup korban MSL.
Kumpulkan bukti-bukti deposit dan penarikan, serta carilah kuasa hukum untuk mempercepat proses penyelesaian. Semakin banyak laporan yang diterima, semakin cepat pula proses penyelesaiannya.