Guru di Banjar Ingin Wali Kota yang Baru Anggarkan Lagi TPP Guser

JABAR EKSPRES – Sejumlah guru ASN di lingkup Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar berharap Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) guru sertifikasi (Guser) yang didanai dari APBD Banjar sebesar Rp1 juta per orang tiap bulan kembali diberikan.

Pada masa Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih dan Nana Suryana, TPP guser yang biasa diterima para guru Rp1 juta per bulan dihapus. Saat itu, Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjar Ade Setiana tak memperpanjang lagi TPP, dengan alasan keterbatasan anggaran dan juga double pengeluaran.

Sejak tahun 2021, ASN guru sertifikasi sebanyak kurang lebih 865 orang tidak lagi menerima TPP. Sebelumnya, hingga tahun 2020, mereka masih menerima TPP sebesar Rp1 juta per orang setiap bulannya. Pemkot mulai tahun 2021 menghapus anggaran itu lantaran kondisi keuangan daerah sudah tidak mampu untuk memberikan tambahan penghasilan guru tersebut. Sehingga, para ASN guru ini tinggal menerima gaji pokok dan uang sertifikasi guru. Sementara TPP tidak diberikan lagi.

BACA JUGA: Timnas Indonesia U-23 Dicurangi, Warganet Geram! Ini Akun Asli Wasit Nasrullo Kabirov

TPP Guser mulai diberikan pada masa Wali Kota Banjar Dr Herman Sutrisno. Sejak saat itu, guru ASN di Kota Banjar mendapat tiga sumber penghasilan, yakni gaji pokok, tunjangan sertifikasi, dan TPP Guser. Namun pada masa akhir pemerintahan Ade Uu Sukaesih dan Nana Suryana, TPP Guser dicoret. Penghapusan itu sempat menuai kecaman dan reaksi hingga aksi demonstrasi dari kalangan guru se Kota Banjar.

“Andaikan TPP Guser ada lagi, saya berharap kepala dserah yang baru bisa memberikan lagi TPP kepasa guser,” kata salah satu guru di sekolah dasar di Kota Banjar, Selasa (16/4).

Perjuangan para ASN Guser tak main-main. Beberapa kali melakukan audiensi dengan eksekutif maupun legislatif. Bahkan hingga berkonsultasi ke Kemendagri, hingga ikut studi banding ke Jogjakarta.

BACA JUGA: Diduga Jadi Korban Pembunuhan, Honorer BKIPM Bandung Ditemukan Tewas Terkubur di Dapur Rumahnya

Bahkan tuntutan para Guser juga hingga menggelar aksi doa bersama dan penyampaian aspirasi di halaman kantor wali kota. Namun, tetap saja asa mereka harus dikubur dalam-dalam lantaran kemampuan anggaran daerah untuk TPP tak bisa dipaksakan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan