Gegara Mangkrak, Warga Tolak Lanjutan Pembangunan BPS Banjar

JABAR EKSPRES – Sejumlah pihak menolak kelanjutan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) di wilayah Tanjungsukur, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat.

Pasalnya, dalam pembangunan yang dimulai sejak tahun 2023 itu, beberapa pihak mengaku dirugikan setelah pihak penyedia jasa bangunan tersebut melarikan diri dan meninggalkan utang kepada buruh dan penyuplai bahan bangunan.

“Kami menagih hak yang belum dibayarkan hingga sekarang. Pembangunan proyek kantor BPS ini terbengkalai sejak 2023 lalu. Kontraktor pekerjaan tersebut melarikan diri dan meninggalkan utang ke sejumlah pihak hingga akhirnya diputus kontrak. Termasuk kepada saya,” ujar penyuplai material bangunan kantor BPS Banjar, Eka Kustiawan, Senin (29/4).

BACA JUGA: Rudapaksa Gadis di Bawah Umur, 2 Pria di Kota Sukabumi Terancam 15 Penjara

“Pekerjaan kantor BPS ini hanya merugikan warga disini saja karena meninggalkan hutang, baik kontrakan warga yang belum dibayar, warung tak dibayar hingga ada buruh yang haknya belum diberikan,” kata Eka Kustiawan menambahkan.

Kepala Tukang (mandor) pembangunan kantor BPS Banjar, Ipin Aripin, mengaku persoalan para buruh yang bekerja dalam proyek pembangunan kantor BPS belum selesai hingga sekarang.

Tercatat penyedia jasa itu meninggalkan utang upah kepada 40 pekerjanya. Sempat dilakukan mediasi, namun tak membuahkan hasil selama empat bulan.

BACA JUGA: 8 Elemen Penting Saat Akan Mendekorasi Interior Rumah yang Cocok Dengan Karakter Gen Z 

“Dulu bangunan ini sudah mencapai 30 persen. Karena bermasalah dengan pihak ketiga akhirnya diputus kontrak kemudian kabarnya akan dilanjutkan lagi, tapi utang pekerjaan yang awal tidak ada kejelasan. upah pekerja saya pun sebanyak 40 orang tidak dibayar, totalnya sekitar Rp40 jutaan lebih,” ungkap Ipin.

Pihaknya menolak proyek pembangunan kantor BPS Kota Banjar ini dilanjutkan sebelum pihak penyedia jasa menyelesaikan utang piutangnya.

“Kami menerima informasi bahwa proyek ini akan dilanjutkan, kami menolaknya sebelum mereka menyelesaikan persoalan utang piutang pada pembangunan awal,” kata dia.

Selain menyelesaikan utang, pihaknya meminta ada pemberdayaan warga sekitar dalam pembangunan kantor BPS tersebut.

BACA JUGA: Drakor Queen of Tears Bikin Sejarah, Cetak Rekor dengan Rating Tertinggi

Tinggalkan Balasan