Amankan Jalur Mudik, Polres Cimahi Siagakan 1.321 Personel Gabungan dan 12 Pospam

JABAR EKSPRES – Sedikitnya 1.321 personel gabungan dari TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, Damkar, Dinkes, RSUD, KIC, PKS, KBPPP, dan Mitra Kamtibmas di Kota Cimahi siap mengawal pelaksanaan mudik lebaran.

Dari jumlah tersebut, 824 personel merupakan anggota kepolisian dari Polres Cimahi.

Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono mengungkapkan, pelaksanaan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya2024  dilakukan sebagai bentuk pengecekan kesiapan akhir untuk pelaksaan operasi dalam rangka pengamanan mudik lebaran.

Alhamdulillah Forkopimda hadir semua. Ini merupakan kesiapan kami dari Polres Cimahi, Pemda dan Pemkot serta TNI dalam mengawal masyarakat yang akan mudik, baik masyarakat yang akan melewati wilayah hukum Polres Cimahi atau pun masyarakat Cimahi yang akan mudik ke kampungnya,” ungkap Aldi usai Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya di Mapolres Cimahi, Rabu (3/4).

Aldi mengaku telah menyiapkan langkah-langkah untuk pengamanan mudik lebaran. Dia pun berharap pelaksanaan mudik di wilayah hukum Polres Cimahi tahun ini terlaksana sesuai dengan rencana.

”Kami berharap arus lalu lintasnya lancar, masyarakatnya dapat menerima layanan dengan nyaman dan juga aman,” ucapnya.

Dalam Operasi Ketupat Lodaya 2024 kali ini, Polres Cimahi mendirikan sebanyak 12 Pos pengamanan (Pospam) yang tersebar di wilayah Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat.

Posko tersebut terdiri dari Posko Polres Cimahi 1, Posko Terpadu Polres Cimahi 1, Pos Pam Polres Cimahi 7 dan Pos Yan Polres Cimahi 3. Untuk Pos Yan masing-masing di Stasiun KCJB Padalarang, Alun-alun Cimahi, dan Rest Area KM 125.

Sedangkan untuk Pos Pam terdiri dari Pos Pam Cipatat, Pos Pam Pasar Padalarang, Pos Pam Kebon Kopi, Pos Pam Lembang Park and Zoo. Kemudian Pos Pam Alun-alun Lembang, Pos Pam Batujajar, dan Pos Pam Cililin.

Aldi menyebutkan, beberapa titik jalur mudik seperti, jalur dari Cianjur,  Cipatat dan Padalarang adalah jalur yang rawan terjadi kemacetan. Pasalnya, jalur-jalut tersebut merupakan akses arteri di luar tol yang banyak dilalui truk-truk besar untuk melintas.

”Untuk mitigasinya, kami sudah membuat surat kepada para pelaku usaha agar untuk truk tidak beroperasi saat terjadi arus mudik dan arus balik lebaran,” bebernya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan