Jadi Negara Terbesar Penghasil Nikel Laterit, Harita Harap Indonesia Punya Pasar Dalam Negeri

JABAR EKSPRES  – Sumber daya nikel laterit yang ada di Indonesia menjadi hal yang terbesar di dunia.

Bahkan, erdasarkan data Nickel Institute, total sumber daya nikel di indonsia mencapai sekitar 320,5 juta ton pada 2022.

Sehingga menurut Direktur TBP Harita Nickel, Tonny Gultom, dalam 10 tahun terkahir Indonesia menjadi negara terbesar penghasil nilel laterit.

Apalagi, biji yang digunakan sekarang bisa untuk bahan baku baterai.

“Jadi, kalau untuk bahan baku baterai yang menggunakan nikel itu, nikelnya 80 persen, kobalt 10 persen dan mangan 10 persen, itu adalah baterai yang kualitas dan kebutuhan yang besar, saat ini yang banyak beredar adalah beterai dengan jenis LFP atau lithium, besi fosfat,” ujar Tonny, usai acara Harita Goes to Campus di Unpar, Jumat (8/3).

Menurutnya, baterai dengan nikel laterit dapat menyimpan energi yang besar. Sehingga bisa digunakan untuk bepergian jarak jauh.

“Mungkin Jakarta- Surabaya yang LFP tidak bisa, harus beberapa kali cas. Kalau ada nikel mungkin dia hanya satu kali,” katanya.

Saat ini, kata Gultom, Harita telah mampu produksi 55 ribu ton nikel pada 2023.

Bahkan di tahun ini, jumlah produksinya akan ditingkatkan sampai 120 ribu ton nikel.

Namun hasil produksi nikel tersebut, saat ini masih diekspor ke luar negeri karena di Indonesia belum banyak pabrik turunannya.

“Karena saat ini, pabrik di bawahnya pabrik baterai, katode itu belum ada di Indonesia, jadi kita masih jual ke luar negeri ekspor. Mudah-mudahan Indonesia bangun industri di bawahnya jadi kita bisa jual ke dalam negeri,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan