Waspada! Jumlah Penderita DBD di Jabar Terus Bertambah, Sentuh 7 Ribu Kasus

Ciri-ciri Nyamuk demam Berdarah, yang menyebabkan penyakit DBD. (pixabay)
Ciri-ciri Nyamuk demam Berdarah, yang menyebabkan penyakit DBD. (pixabay)
0 Komentar

JABAR EKSPRES  – Kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegepty di wilayah Jawa Barat (Jabar) terus mengalami peningkatan. Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, sejak Januari 2024 kasus DBD telah tercatat sebanyak 7.654 kasus.

“Kasus, yang tertinggi itu ada di Kota Bogor sekitar 800 an, lalu di KBB (Kabupaten Bandung Barat) ada 800 an juga, dan di Subang 700 an (kasus). Jadi sampai demlngan tanggal 8 maret ini (2024) kasus DBD di Jabar sudah mencapai 7.654,” ungkap Kepala Dinkes Jabar, Vini Adiani Dewi, di acara BEJA Vol. 3, di Gedung Sate Bandung, Jum’at (8/3).

“Memang itu (perubahan cuaca) sangat berpengaruh cukup besar terhadap perindukan nyamuk tersebut (Aedes Aegepty). Jadi DBD inu kalau tidak ada nyamuk Aedes Aegepty, itu tidak akan menular. Jadi logikanya peningkatan kasus itu karena adanya lingkungan yang medukung perindukan nyamuk,” katanya

Baca Juga:Meningkatkan Profesionalisme Lembaga Kesejahteraan Sosial di Kota CimahiJurus-Jurus Perbaikan BUMD Jabar

Vini mengaku sudah menyiapkan berbagai langkah antisipasi.  Dia juga mengaku telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh Dinkes di Jabar, untuk segera melakukan pencegahan penyebaran kasus DBD.

“Karena ini adalah penyakit lingkungan. Jadi kalau kita tidak menyelesaikan tempat berkembangbiaknya nyamuk, itu kasus DBD tidak akan selesai. Dan yang kedua, kita juga sudah mendistribusikan bahan-bahan (pencegahan) seperti larvasida, abate, dan NS1. itu kita berikan ke lokasi-lokasi yang memang tinggi kasus DBD nya,” pungkasnya

Sebelumnya, Kasus DBD yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegepty, hingga saat ini di wilayah Provinsi Jawa Barat (Jabar) terus mengalami peningkatan.

Bahkan berdasarkan data laporan yang dimiliki Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Kepala Dinkes Jabar Vini Adiani Dewi menyebut hingga tanggal 29 Februari 2024 ini, angka penyebaran DBD telah tercatat sebanyak 5.552 kasus dengan angka kematian sekitar 41 orang.

0 Komentar