TPD AMIN Sukabumi Ajak Semua Pihak Timbang Ulang Aplikasi SIREKAP 

JABAR EKSPRES – Helatan pemilu 2024 kini tinggal menunggu penghitungan suara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), namun tersiar kabar proses rekapitulasi suara melalui aplikasi SIREKAP mengalami error.

Kesalahan pada aplikasi penghitungan suara tersebut membuat salah satu paslon capres-cawapres mendapatkan suara tinggi yang tidak sesuai dengan catatan sebenarnya.

Ketua KPU Hasyim Asy’ari bahkan sampai meminta permohonan maaf atas terjadinya kesalahan atau error pada aplikasi SIREKAP yang tidak sesuai dengan formulir C1 di tempat pemungutan suara (TPS).

Menyikapi hal tersebut, Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Anies-Muhaimin Kota Sukabumi, Wawan Juanda, menyoroti hal tersebut, pihaknya kini sedang fokus mengamankan suara AMIN.

BACA JUGA: Tragis! Balita di Bandung Barat Meninggal Setelah Tertimbun Benteng Roboh

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pendalaman apakah kejadian tersebut sebagai upaya kecurangan atau tidak.

“Saat ini Kami ( TPD Kota Sukabumi ) sedang fokus rekapitulasi hasil suara AMIN dan juga terus memantaunya setiap detik perkembangan perolehan suara AMIN di Kota Sukabumi,” ujarnya saat dihubungi Jabar Ekspres.

“Mengenai isu kecurangan penggelembungan suara yang ada di dalam aplikasi SIREKAP kami melakukan pendalaman apakah ini suatu kecurangan yang terjadi, kami buka apa yang di website KPU, lalu mencoba memeriksa dalam beberapa jam terakhir, apakah ada sesuatu kelemahan dalam uploading,” imbuhnya.

Sambung Wawan, jika error nya aplikasi SIREKAP adalah upaya menggelembungkan suara salah satu paslon, ia meminta agar aplikasi hitungan cepat itu dipertimbangkan kembali sebab hal tersebut bisa menjadi bencana.

BACA JUGA: Prabowo dan Titiek Soeharto Digosipkan Rujuk Berkat Warganet

“Jika benar-benar terjadi kecurangan tersebut tentunya kami mengajak semuanya pihak untuk menimbang ulang SIREKAP, ini bisa jadi bencana, oleh karena itu lebih baik dikaji kembali Aplikasi SIREKAP dari Program KPU ini, sebab program SIREKAP ini belum pernah diaudit dan kita belum melakukan simulasi ataupun verifikasi terhadap prosesnya,” tegasnya. (Mg9).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan