Perpustakaan Kota Bogor Hadirkan Bumi Prawira, Galeri Kisah Pemimpin dari Masa ke Masa

“Kebesaran Prabu Siliwangi melegenda dilanjutkan oleh para penerusnya dari masa ke masa hingga wali kota dari masa ke masa. Kita menulis sejarah para pemimpin hebat itu untuk menjadi pembelajaran bagi saat ini dan ke depan,” ucap Bima.

Dinu Kiwari Ngancik Nu Bihari, Seja Ayeuna Sampeureun Jaga. ‘Apa yang kita nikmati saat ini merupakan jerih payah para pendahulu dan apa yang kita kerjakan hari ini akan dinikmati anak cucu kita kelak’.

“Yang saya dan kang Dedie Rachim (Wakil Wali Kota Bogor) lakukan dan sekarang sedang dinikmati ini ikhtiar dari Pak Muhammad, ikhtiar dari Pak Diani, dari Pak Iswara dan para pendahulu kita jauh ke belakang,” paparnya.

Latar Belakang Hadirnya Bumi Parawira

Keberadaan Bumi Parawira ini diinisiasi oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya yang menyampaikan bahwa perlu ada sebuah galeri yang menampilkan Kota Bogor dari masa ke masa untuk mengedukasi masyarakat terhadap sejarah.

Nama Bumi Parawira dipilih setelah melalui hasil riset terlebih dahulu.

Kepala Diarpus Kota Bogor, Rudiyana menjelaskan, Bumi Pariwara ini memiliki arti rumah para pemimpin yang diambil dari bahasa sansekerta.

“Ini bercerita tentang Kota Bogor yang banyak melahirkan pemimpin. Mulai dari Prabu Siliwangi, Presiden Soekarno dan sampai Jokowi. Dan ada juga wali kota dari masa ke masa dan itu semua mereka terkait dengan Kota Bogor,” terangnya.

Galeri Bumi Parawira membuat pengunjung seperti melewati lorong waktu dari masa kerajaan hingga saat ini.

Konten yang terdapat pada Galeri Bumi Parawira ini menonjolkan lukisan-lukisan yang digambar oleh para pelukis yang dilalui hasil riset terlebih dahulu oleh tim riset yang kemudian divisualisasi ke dalam bentuk lukisan.

Pada fase Kerajaan Pajajaran ditampilkan peristiwa-peristiwa penting di masa itu, seperti penobatan Sri Baduga Maharaja yang akhirnya menjadi Hari Jadi Bogor, adegan Prabu Siliwangi rapat di Paseban Sri Bima, perjanjian Kerajaan Sunda dan Portugal. Selain itu akan dihadirkan pula diorama pasukan Prabu Siliwangi dan berbagai lukisan lain hingga era runtuhnya Kerajaan Pajajaran.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan