TNGHS Tutup Pendakian Gunung Salak dan Kawah Ratu, Begini Sebabnya

JABAR EKSPRES, BOGORTaman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) menutup jalur pendakian ke puncak Gunung Salak dan Kawah Ratu pasca gempa bumi.

Penutup pendakian tersebut tertuang dalam surat edaran Nomor: SE. 477/T.14/TU/KSA.3. 1/12/2013 tentang penutupan sementara pendakian gunung dan objek wisata Kawah Ratu Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Bogor Dudi Mulyadi menyampaikan, pasca gempa yang terjadi pada Jumat (8/12) dan Kamis (14/12), pihaknya memutuskan untuk menutup sementara jalur pendakian.

Baca juga: Anak-anak Alami Trauma Kepala Berat, Imbas Kecelakaan Kereta Feeder Whoosh vs Mobil Sigra di Cilame KBB

Hal tersebut disampaikan, mengingat kondisi di Gunung Salak tidak memungkinkan untuk ditembus oleh para pendaki.

“Kalo objek wisata baru saja kita mengeluarkan surat penutupan pendakian ke Puncak Salak, karena kondisi saat ini cuaca buruk, dan sulit untuk ditembus oleh para pendaki,” ujarnya saat dikonfirmasi JabarEkspres.com, Jumat (15/12).

Selain itu, penutupan sementara pendakian juga sebagai upaya untuk memulihkan kembali ekosistem seperti sedia kala di Gunung Salak.

“Dan juga tetap menjalankan regulasi yang ada, penutup dilakukan untuk kebaikan agar tidak selalu dikunjungi.
Karena saat ini iklim kurang mendukung untuk pendakian,” ucapnya.

Dudi Mulyadi juga menyampaikan, terkait dengan gempa yang bersumber di Gunung Salak, pihaknya menunggu hasil kajian dari Badan Geologi.

Gempa tersebut nantinya akan dikaji oleh Badan Geologi terkait kategori gejala vulkanik atau tektonik.

“Tapi ini harus diteliti lagi oleh Pakar Geologi. Kami tahunya hanya dipermukaan. Nanti kita tunggu hasil dari Geologinya dulu,” ungkapnya.

Kendati demikian, pihaknya memastikan sudah tidak ada aktivitas pendakian baik di Puncak Gunung Salak maupu kawah Ratu.

Petugas TNGHS juga sudah memberikan imbauan di gerbang pintu masuk dan melakukan pengawasan baik di jalur pasir reungit Kabupaten Bogor maupun jalur Cidahu Sukabumi.

“Jadi kami akan awasi untuk tidak pendakian, apapun bentuknya akan kami akan berikan sanksi ketika mereka maksa dan ditemukan. Sanksi administrasi maupun sosial. Saya minta masyarakat yang mau mendaki untuk sabar,” pungkasnya. (SFR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan