Nasib Bangunan Cagar Budaya dan Tentang Toko Ljong Hari Ini

KONDISI bangunan tetap bertahan. Kokoh melewati hampir tiga masa periode sejarah di Indonesia. Toko yang memiliki ejaan lama Ljong tersebut, hingga saat ini masih ada serta melanjutkan usaha yang sudah berjalan tiga generasi.

MUHAMAD NIZAR, JABAR EKSPRES

Toko Ljong sudah berdiri sejak awal 90-an. Dari masa ke masa, sejumlah cara bertahan terus dikerjakan pemilik bangunan cagar budaya tersebut. Pemilik toko, Leny Yuniati (47) menceritakan, jalan usaha keluarga itu berlangsung selama tiga generasi.

Dari mulai usaha warung dan makanan kering biasa, kerajinan, hingga saat ini dilanjutkan para penerus keluarga. Berdagang alat kerajinan prakarya serta aneka ragam benang jahit.

BACA JUGA: Talaga Citalaga Pasir: Ruang Publik Baru di Bandung Utara

Ljong yang memiliki arti Naga itu, kata Leny, usaha keluarga generasi pertama yakni memenuhi kebutuhan orang Belanda. Seperti berjualan kebutuhan sehari-hari masyarakat di sekitar Jl. Cihapit No.16, Cihapit, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung.

“Daging-dagingan pun kami jual itu ke orang-orang Belanda tempo dulu,” katanya saat ditemui wartawan, pada Minggu, 10 Desember 2023.

Seiring berganti tahun, Toko Ljong pun mengubah lini usaha mereka. Leny menyebut, toko saat ini hanya menjual bahan-bahan prakarya. Dimulai dari kain benang dan sarana prasarana alat tulis lainnya.

Toko Ljong hari ini tidak sehebat masa lalu. Usaha yang diurus oleh Leny dan suami, Ferry Santoso (50) tersebut kian memudar kehebatannya. Apalagi muncul musuh bersama para pedagang: toko online.

BACA JUGA: PKL Dalam Kaum Tolak Relokasi Pemkot Bandung

Kendati demikian, Ferry menyebut, keadaan bangunan hingga sekarang tidak diubah sama sekali. Terlebih kategori cagar budaya Toko Ljong yang memiliki nama dengan ejaan lama Ljong tersebut, masuk dalam kategori B.

“Tidak kami ubah sedikitpun. Bisa dilihat dari lantai keramik dan atap bangunan,” sebutnya.

Lantas, sekalipun kerja-kerja dagang mereka kian dan nyaris terus menurun kondisinya. Bangunan yang telah diwariskan sejak awal generasi keluarga mereka, tetap bertahan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan