JABAR EKSPRES – Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat Arsan Latif mengklaim sudah memiliki solusi untuk mencegah banjir kembali terjadi di kawasan Lembang, terutama di depan Pasar Panorama.
Menurutnya, sebagai solusi jangka pendek, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang sudah diperintahkan untuk segera membangun tanggul pengendali air di lokasi tersebut.
“Sudah ada solusi. Pokoknya sebelum Nataru sudah selesai karena kita harus punya kebanggan Nataru tidak ada banjir walaupun hujan,” ujar Arsan latif di Ngamprah, Minggu (10/12/2023).
Sekedar diketahui, memasuki musim hujan, kawasan Lembang salah satu wilayah langganan banjir. Titik banjir paling parah kerap terjadi di depan Pasar Panorama Lembang karena genangan air di badan jalan berkisar antara 40-60 centimeter. Kondisi ini tak pelak membuat arus lalu lintas utama lumpuh.
Bahkan, air banjir sempat merendam sebuah SD di Jalan Panorama sehingga mengganggu aktivitas belajar siswa. Solusi normalisasi drainase yang sudah rampung sejak dua bulan terakhir bisa dianggap sia-sia lantaran banjir masih tetap terjadi.
“Terkait penanganan banjir Lembang kita akan segera rapatkan secara khusus. Semua pihak akan diajak duduk bersama agar bisa ditemukan penanganan paling efektif dan segera,” katanya.
“Jangan sampai tahun baru ramai orang berwisata, tapi di sini banjir,” sambungnya.
Terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengingatkan wisatawan mewaspadai kondisi cuaca ekstrim saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Sebab hujan dengan intensitas tinggi di musim peralihan ini bisa terjadi tiba-tiba, sehingga bisa memicu terjadinya bencana alam seperti tanah longsor, banjir dan pohon tumbang. Termasuk di kawasan wisata Lembang, KBB yang didominasi wisata alam dan jadi destinasi favorit pelancong untuk menghabiskan libur Nataru.
“Kita nanti ada edaran atau imbauan supaya masyarakat khususnya wisatawan yang berkunjung ke KBB agar meningkatkan kewaspadaan,” imbuh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD KBB Dedi Supriadi.
Dedi mengatakan, pihaknya saat ini bersama unsur kewilayahan sedang melakukan pemetaan potensi rawan bencana di kawasan destinasi wisata seperti di Lembang. Selain itu, pihaknya juga meminta kewilayahan meningkatkan kewaspadaan.