Singgung Peran Santri, Para Kiai di Ciamis dan Tasikmalaya Sebut Ganjar-Mahfud Sangat Peka

CIAMIS – Calon Presiden Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden Mahfud MD memiliki kepekaan terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat Indonesia menurut para kiai pengasuh pondok pesantren.

Hal itu diungkapkan dalam Halaqoh Kebangsaan Jaringan Ahlussunah Wal Jamaah Indonesia di Pondok Pesantren Darul Hikam Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu 26 November 2023.

“Pak Mahfud atau Pak Ganjar rekam jejaknya itu kepada pondok pesantren itu dia selalu mendukung, selalu support. Mudah-mudahan kalau menjadi RI1 dan RI2, mereka bisa lebih memperhatikan lagi pesantren,” ujar salah seorang peserta, Kiai Dian Prayoga.

Menurut para kiai, kriteria Capres-Cawapres 2024 adalah orang-orang yang baik dalam memahami agama, dekat dengan kalangan santri pondok pesantren serta memiliki rekam jejak yang baik sebagai pemimpin.

Kriteria itu pun mengarah ke pasangan Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD lantaran terbukti memiliki kedekatan dengan para santri pondok pesantren tak terkecuali pesantren-pesantren kecil di daerah.

“Konsep yang diinginkan para santri cuma itu kriterianya. Yang benar orangnya, yang terpercaya, yang pintar, yang mengerti rakyat, yang hati itu selalu tersentuh ketika melihat atau mendengar, bertemu dengan sebuah fenomena. Peka lah artinya itu,” ujar Dian.

Lebih lanjut, dia mengatakan alasan Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud perlu meningkatkan kualitas pesantren-pesantren kecil itu karena lembaga pendidikan berbasis agama itu turut berperan dalam meningkatkan sumber daya manusia bangsa Indonesia.

“Peran santri dalam kemajuan bangsa itu sangat berperan sekali. Kalau peran-peran di masa kini peran santri itu sebagai ujung tombak dalam memajukan pendidikan agama, khususnya,” tutur Dian.

Dengan adanya pesantren, generasi muda diakui mendapatkan pengetahuan dan bimbingan agama secara fokus sehingga hal itu pun akan membentuk kepribadian yang baik secara jasmani dan rohani.

Namun, Dian mengakui bahwa pesantren-pesantren kecil itu banyak yang kesulitan untuk bertahan akibat kurangnya modal dan dukungan dari pihak-pihak terkait.

“Sangat perlu sekali untuk dikembangkan baik dari segi sarana, misalnya sarana pendidikan baik itu kelas ataupun alat-alat media pembelajaran itu sangat dibutuhkan sekali oleh para santri,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan