JABAR EKSPRES – Harga kebutuhan pokok masyarakat masih mengalami kenaikan. Khususnya sejumlah jenis cabai-cabaian di Kota Bandung. Dari cabai rawit merah hingga tanjung, kenaikan sudah terjadi sejak awal November 2023.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung menyampaikan, berdasarkan pemantauan yang dilakukan ke delapan pasar tradisional. Pihaknya membenarkan adanya kenaikan harga pangan tersebut.
“Di setiap pasar, betul ada kenaikan harga cabai rawit merah,” ungkap Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah di Balaikota Bandung, Kamis, 9 November 2023.
BACA JUGA: Jaga Stabilisasi Harga, Pemkab Bandung Barat Alokasikan 100 Ton Beras
Dirinya merinci, hasil itu didapatkan seusai monitoring, pada Kamis, 2 November 2023, lalu di Pasar Ujungberung, Kiaracondong, Kosambi, Palasari, Cihaurgeulis, Sederhana, Astanaanyar, hingga Pasar Baru.
“Di mana pada Kamis (2/11) kemarin, kita masih berada di angka Rp80 ribu. Nah, hari ini Rp100 ribu untuk cabai rawit merah. Sedangkan cabai merah tanjung semula Rp50-60 ribu, sekarang itu sudah Rp90 ribu,” rincinya.
Selain komoditas pangan tersebut, kata Elly, harga bahan pokok lainnya terpantau ikut merangkak naik per hari ini. Diantaranya kenaikan harga di komoditas gula pasir.
BACA JUGA: Truk Muatan Barang Tabrak Bus Primajasa di Tol Purbaleunyi, Satu Orang Meninggal Dunia
“Ada potensi kenaikan harga (gula pasir). Saat ini harga berada di angka 16 ribu, kemarin Rp15 ribu. Jadi sudah ada kenaikan, sekalipun harga acuan dari badan pangan nasional masih di angka Rp16 ribu,” katanya.
Kendati demikian, Elly memastikan bahwa upaya stabilitasi harga pangan bakal terus digencarkan Disdagin Kota Bandung. Seperti digelarnya Operasi Pasar Murah yang rencananya diselenggarakan di 30 kecamatan.
“Itu mulai tanggal 20 – 24 November 2023. Sehari diselenggarakan di tiga kecamatan Kota Bandung. Lalu di akhir bakal ada Operasi Pasar Murah Tingkat Kota, pada 11-12 Desember 2023,” pungkasnya. (zar)