JABAR EKSPRES – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung klaim persoalan penumpukan sampah di Pasar Gedebage telah rampung terselesaikan. Saat ini, reduksi timbulan sampah harian dilakukan lewat penggunaan mesin pengolahan sampah sementara di kawasan tersebut.
“Ada mesin pengolahan sementara untuk sampah yang baru, sehingga bisa tereduksi dan tidak menumpuk lagi,ā kata Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3 DLH Kota Bandung, Salman Faruq, Selasa (20/5).
Disinggung soal keluhan pedagang mengenai sampah yang kerap tercecer imbas keterlambatan pengangkutan, diakui Salman, kewenangan menjadi tanggung jawab Perumda Pasar dan PT Ginanjar.
Baca Juga:3 Pelaku Begal Dibekuk Usai Gasak Remaja saat Konvoi PersibBukan Sekadar Pencari Nafkah, Peran Ayah Krusial Cegah Kenakalan Remaja!
“Untuk sampah yang baru itu menjadi tanggung jawab perumda pasar dan pengelola pasar,” ujarnya.
Sampai saat ini, Pasar Gedebage tak memiliki jatah harian pembuangan sampah ke TPA Sarimukti. Hal tersebut imbas penegakan aturan soal sampah organik yang tak boleh di buang ke tempat pembuangan akhir tersebut.
Maka dari itu, pengolahan sampah kedepan bakal didorong menggunakan mekanisme organik. Magotisasi dan kompos jadi salah satu upaya guna mengatasi permasalahan sampah di kawasan tersebut.
“Sekarang fokusnya dorong pengelolaan lanjutan dan magotisasi, agar sampah baru di pasar Gedebage bisa tereduksi,” ungkapnya.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan pun sebelumnya mengungkapkan bahwa penyelesaian sampah di pasar Gedebage bakal dilakukan lewat pendekatan organik.
Dirinya menegaskan tidak ada insinerator di fasilitas pengolahan sampah yang tengah dibangun di kawasan Gedebage. Fasilitas tersebut, kata dia, sepenuhnya akan difokuskan untuk menangani sampah organik mulai dari magotisasi dan program unggulan lainnya.
āDi Gedebage tidak ada yang namanya insinerator. 100 persen penanganan sampah organik,ā ujar Farhan di Bandung, beberapa waktu lalu.