JABAR EKSPRES – Platform media sosial X, sedang melakukan pengembangan untuk menambahkan fitur layanan panggilan video dan audio. Hal ini di umumkan oleh pemilik platform, Elon Musk, pada hari Rabu (25/10).
Musk mengungkapkan perkenalan versi awal panggilan video dan audio di X dalam postingnya.
Lihat juga : Kapan Xiaomi Mix Fold 3 Hadir di Indonesia?
Dalam tangkapan layar yang ia bagikan, di tunjukkan opsi untuk mengaktifkan panggilan suara dan panggilan audio ke kontak di buku alamat pengguna, pengguna terverifikasi, dan orang-orang yang di ikuti oleh pengguna di layanan tersebut.
Namun, beberapa pengguna merespons postingan Musk dengan mengatakan bahwa mereka tidak melihat fitur ini di aplikasi mereka.
Selain itu, fitur tersebut juga tidak terlihat dalam versi uji coba, seperti yang di kutip dari AFP.
Pada bulan Agustus, Musk mengumumkan bahwa pengembangan panggilan suara dan video sedang dalam proses di X.
Ini di jelaskan sebagai langkah untuk mengubah Twitter menjadi “aplikasi segalanya”.
Musk menyatakan bahwa fitur panggilan ini akan tersedia di sistem iOS, Android, Mac, dan PC, tanpa perlu nomor telepon. Dia menjelaskan bahwa X adalah buku alamat global yang sangat efisien.
Pada bulan Juli, Musk mengubah nama Twitter menjadi X dengan tujuan untuk menjadikannya aplikasi segalanya.
Langkah ini terinspirasi oleh WeChat Tiongkok, yang memungkinkan pengguna untuk bersosialisasi dan mengelola keuangan mereka.
Sejak akuisisi Twitter oleh Musk pada bulan Oktober tahun lalu, platform ini menghadapi tantangan dalam bisnis periklanan karena kondisi pasar yang memburuk dan perubahan dalam manajemen perusahaan.
Termasuk pemecatan sejumlah karyawan dan perubahan dalam moderasi konten.
Oleh karena itu, sebagai upaya untuk merespons perubahan ini, Musk telah mulai membangun basis pelanggan dan model pembayaran baru untuk mencari sumber pendapatan yang baru.
Fitur panggilan video dan audio di harapkan menjadi salah satu fitur yang akan di tawarkan kepada pelanggan X.
Lihat juga : Itel Pad1, Tablet Murah Harga Rp1 Jutaan Kini Hadir di Indonesia
Perubahan tarif yang di berlakukan pada layanan yang sebelumnya gratis dan perubahan dalam moderasi konten, serta kembalinya akun yang sebelumnya di larang, mendapat tanggapan negatif dari banyak pengguna dan pengiklan.