Polres Ciamis Tampung Curhatan Warga

JABAR EKSPRES – Polres Ciamis terus meningkatkan silaturahmi bersama warga masyarakat di wilayahnya. Silaturahmi bertajuk ‘Jumat Curhat’ ini dilaksanakan oleh seluruh jajaran, baik satuan fungsi hingga Polsek jajaran.

Seperti yang tengah dilaksanakan oleh Wakapolres Ciamis, Kompol Apri Rahman dengan ngobrol bareng bersama warga secara langsung di pabrik pengrajin sapu lidi, Laksana Three Karya di Dusun Panyingkiran RT 001 RW 002, Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (6/10/2023).

Saat itu, Wakapolres Ciamis didampingi oleh Kapolsek Ciamis AKP Rahmad Fanani, Kasat Binmas Polres Ciamis AKP M Farkham, Kasi Humas Polres Ciamis Polda Jabar dan jajaran anggota Polres.

AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro melalui Kompol Apri Rahman menyampaikan, kegiatan “Jumat Curhat” ini untuk mendengarkan secara langsung curhatan dari masyarakat mengenai saran, kritikan, masukan serta pengaduan. Terutama terkait dengan pelayanan Kepolisian khususnya di Polres tersebut.

BACA JUGA: Tantangan Musim Kemarau dan Solusi Melawan Kekeringan

“Dalam pelayanan publik, kami selalu berupaya untuk memberikan sesuatu yang prima agar masyarakat merasa puas. Karena ini bagian dari pada tupoksi Polri sebagai pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat,” kata Kompol Apri Rahman.

Wakapolres menuturkan bahwa pihaknya juga menyediakan kotak saran dan kritikan masyarakat yang menerima pelayanan publik bagi perbaikan Kepolisian kedepan. Sehingga diharapkan kedepa Polri semakin dicintai masyarakat.

“Semoga kedepan Polri bisa selalu bersinergi dengan seluruh masyarakat agar terciptanya kondusifitas khususnya di wilayah hukum Polres Ciamis,” katanya.

Pada kesempatan itu, Wakapolres turut menerima masukan dan keluhan dari masyarakat di pengrajin sapu lidi. Adapun keluhan dan masukan yang disampaikan warga diantaranya terkait persoalan ekonomi di tengah tahun politik serta kebebasan beragama.

“Masyarakat meminta penjelasan kepada kami terkait menghadapi tahun politik permasalahan perekonomian akan bagaimana dan seperti apa terkhusus di wilayah Kabupaten Ciamis karena ditakutkan akan adanya praktek money politics. Masyarakat menanyakan bahwa sampai sejauh mana peran Polri terkait masalah kebebasan beragama dikarenakan banyaknya aliran-aliran keagaman yang beraneka ragam,” katanya. (CEP)

BACA JUGA: Kota Banjar Gagal Serap DAK Lantaran Kendala Aset

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan