JABAR EKSPRES – Gerombolan Kelompok Separatis Teroris (KST) Pegunungan Bintang kembali berulah dengan menembak warga sipil pada Senin, 18 September 2023 sore.
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Johanis Parinussa menyampaikan, korban dari peristiwa tersebut adalah Mama RB (51) dan YK (37). Keduanya merupakan warga Kampung Mabillabol, Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.
” 2 orang tertembak atas nama Mama RB (51) dan Saudara YK (37), bertempat di Kampung Mabillabol, Distrik Oksibil, Kab. Pegunungan Bintang,” ujar Johanis dari keterangan pers yang diterima JabarEkspres.com pada Selasa, 19 September 2023.
Baca juga: Detik-detik Terakhir, Bupati Sumedang Doni Lantik 3 Kepala Dinas
Akibat ulah gerombolan bersenjata yang merupakan kaki-tangan Organisasi Papua Merdeka (OPM) tersebut, kedua korban menderita luka tembak pada bagian betis kiri.
“Akibat ulah gerombolan KST, kedua korban yakni Mama RB luka tembak dibagian betis kiri dan Saudara YK (menderita) luka tembak dibagian betis kiri,” lanjutnya.
Saat ini, Johanis menyampaikan, keduanya telah dievakuasi ke RSUD Pegunungan Bintang agar mendapat penanganan medis oleh aparat keamanan yang dibantu oleh warga sekitar.
“Aparat keamanan bersama masyarakat lainnya mengevakuasi kedua warga tersebut ke RSUD Pegunungan Bintang untuk mendapat penanganan medis,” sambungnya.
Johanis menegaskan, pihaknya masih berupaya untuk mengejar dan mencari pelaku penembakan tersebut.
“Aparat keamanan TNI Polri berupaya mengejar dan mencari para pelaku penembakan yang merupakan bagian dari gerombolan KST di wilayah Pegunungan Bintang,” tegasnya.
Namun, pihaknya masih mengalami kendala. Karena pelaku yang merupakan gerombolan KST berhasil kabur.
“Para pelaku berhasil kabur melarikan diri,” ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, kasus tersebut berkesinambungan dengan adanya pembakaran Pasar Serambakon, Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang yang terjadi pada Senin, 18 September 2023 pukul 14.30 WIT.
Adanya kejadian tersebut, mengakibatkan hangusnya sejumlah kios milik masyarakat dan menelan kerugian yang tidak sedikit.
Selain itu, gerombolan KST Bintang Timur juga kerap kali menyebarkan teror dan melakukan intimidasi kepada masyarakat yang bertempat tinggal di daerah Oksibil, Pegunungan Bintang.
Sebelum terlibat dalam kasus penembakan warga sipil, gerombolan tersebut pernah melepaskan tembakan kepada aparat keamanan TNI dan Polri.