JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah berupaya melakukan pembenahan sistem pendidikan di setiap sekolah, terutama untuk menghindari adanya praktik-praktik di luar kewajaran yang kerap terjadi pada satuan pendidikan di tingkat SD dan SMP yang menjadi kewenangan pemkot.
Hal itu digencarkan, buntut adanya dugaan kasus pungutan liar (pungli) di salah satu sekolah di Kota Bogor hingga memantik sorotan publik.
Akhir pekan lalu, Pemkot Bogor melalui Dinas Pendidikan (Disdik) serentak melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah. Tak hanya itu, diketahui seluruh Camat pun ikut diterjunkan.
BACA JUGA: Multitasking dengan Galaxy A54 5G, Intip Cara Aplikasikan Multi Windows!
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim pun ikut turun langsung melakukan sosialisasi di SMP Negeri 1 Kota Bogor. Di sana Ia mengedukasi perihal larangan pungli dan gratifikasi.
Mantan Direktur Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini juga mewanti-wanti dengan melakukan dialog langsung bersama para guru dan komite sekolah.
“Ada tuntutan di masyarakat tentang transparansi dan juga akuntabilitas serta integritas di tiap sekolah. Kemarin muncul polemik pungli, kemudian juga praktik – praktik yang kurang bijak yang ada di Bogor,” ungkap Dedie, dikutip Senin, 18 September 2023.
Ia menyebut, dengan adanya pemberian pemahaman dan sosialisasi itu, diharapkan muncul gambaran dan dorongan untuk semua sekolah agar bisa bersikap baik.
Terutama para guru dan seluruh tenaga pendidik, termasuk kepala sekolah dan komite bisa meningkatkan integritas.
“Intinya keadilan dan sesuai kemampuan. Kalau benar-benar siswa tidak mampu (Padahal) kan sudah ada BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan berbagai bantuan,” serunya.
Kendati demikian, sambung Dedie, saat ini yang paling penting bahwa segala sesuatu yang sudah terjadi harus menjadi pelajaran berharga untuk dikemudian hari.
Dia menekankan, untuk ke depan hanya tinggal bagaimana bersama-sama untuk melakukan pembenahan terhadap sistem pendidikan yang ada di Kota Bogor.
“Bagaimana meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan di Kota Bogor. Yang sudah terjadi harus jadi pembelajaran. Ke depan kita kurangi ekses-ekses negatifnya dan kita harus komitmen,” kata Dedie. (YUD)