JABAR EKSPRES- Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger, dan Semeru (BB TNBTS) telah sepenuhnya menutup akses ke kawasan Gunung Bromo untuk umum mulai 10 Oktober 2023 pukul 19.00 WIB.
Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS, Septi Eka Wardhani, menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran proses pemadaman serta untuk memastikan keamanan pengunjung.
Penutupan akses berlaku untuk semua pintu masuk ke kawasan Gunung Bromo, termasuk di Coban Trisula (Kabupaten Malang) dan Wonokitri (Kabupaten Pasuruan), serta di Cemorolawang (Kabupaten Probolinggo) dan Senduro (Kabupaten Lumajang).
BACA JUGA : Usai Memukuli Kader PDIP, Ketua DPC Gerindra Semarang Dipecat
Septi juga menginformasikan bahwa akses hanya akan dibuka untuk penduduk Desa Ranupani (Kabupaten Lumajang) dan Desa Ngadas (Kabupaten Malang). Masyarakat yang hendak menggunakan jalur Malang Lumajang-Malang melalui Poncokusumo dan Senduro diimbau untuk mencari jalur alternatif.
Selain itu, Septi mengajak masyarakat, pengunjung, dan pelaku jasa wisata untuk bersama-sama menjaga Kawasan TNBTS agar terhindar dari kebakaran hutan.
Hal ini termasuk larangan menyalakan api dan benda pyrotechnic lainnya seperti petasan, kembang api, dan flare. Upaya ini penting untuk memastikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bersama.
Masyarakat juga diharapkan segera melapor kepada petugas jika menemukan titik api di dalam kawasan TNBTS, sebagai langkah pencegahan terhadap kebakaran lebih besar di Gunung Bromo.
Sebelumnya, terjadi kebakaran lahan dan hutan di Blok Savana Lembah Watangan/Bukit Teletubbies pada 6 September, yang diduga disebabkan oleh penggunaan flare dalam sesi pemotretan prewedding. Pelaku telah ditangkap dan salah satunya telah dijadikan tersangka oleh Polres Probolinggo.
BACA JUGA : Novie Bule Labrak Rocky Gerung karena inisiatif Pribadi