Terandung Isu LGBT, 5 Film Ini Dilarang Diputar di Beberapa Negara

JABAR EKSPRES – Isu seputar LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) kerap menjadi sensitif di berbagai negara akibat perbedaan pandangan budaya, agama, dan hukum.

Beberapa negara mengambil langkah melarang segala bentuk ekspresi yang mengandung unsur LGBT, termasuk dalam dunia perfilman.

Berikut adalah beberapa film Hollywood yang dilarang tayang di beberapa negara karena adanya unsur LGBT dalam cerita. Yuk, mari kita lihat satu per satu!

  1. Beauty and The Beast

Pada tahun 2017, Disney mengenalkan “karakter gay pertamanya,” Lefou, dalam adaptasi live-action Beauty and the Beast.

BACA JUGA: Viral Kartun Anak Diduga Mengandung Unsur LGBT, Berikut Ini Daftarnya

Satu-satunya momen yang mengonfirmasi orientasi seksualnya adalah saat ia berdansa dengan seorang pria dalam adegan singkat. Namun, momen tersebut cukup untuk membuat film ini dilarang di Kuwait.

  1. Onward

Kemudian, ada film dari Pixar yang dibintangi oleh Chris Pratt dan Tom Holland, yaitu Onward.

Film ini menyertakan adegan yang mengisyaratkan hubungan lesbian pada karakter bernama Specter.

Adegan ini dihapus di Rusia, dan film tersebut dilarang di Kuwait, Oman, Qatar, dan Arab Saudi.

  1. Eternals

Film Marvel pertama yang menampilkan karakter superhero gay juga mendapat larangan.

Pada tahun 2021, Marvel merilis The Eternals yang menghadirkan Phastos (diperankan oleh Brian Tyree Henry), seorang pria gay yang sudah menikah, serta suaminya Ben (diperankan oleh Haaz Sleiman).

Akibat adegan ciuman antara Phastos dan suaminya yang ditolak oleh Disney, film ini dilarang tayang di Arab Saudi, Kuwait, dan Qatar.

  1. Lightyear

Pada Juni 2022, Disney dan Pixar mengeluarkan film animasi Lightyear.

Film ini mengupas latar belakang karakter Buzz Lightyear, sebagaimana yang terlihat dari judulnya.

BACA JUGA: Tak Hanya Satu, Ternyata Ada Beberapa Kartun Lagu Anak-anak yang Berisi Konten LGBT

Namun, berbeda dengan kesuksesan film-film sebelumnya, Lightyear malah dicekal di 14 negara di Timur Tengah dan Asia, seperti Arab Saudi, UEA, Bahrain, Mesir, Kuwait, Oman, Qatar, Malaysia, dan Indonesia.

Alasannya adalah karena film ini dianggap mengandung unsur LGBT, terutama adegan ciuman antara sesama jenis.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan