Terpapar Asap Kebakaran Sampah Sarimukti, Balita Terserang ISPA hingga Dilarikan ke RS

JABAR EKSPRES  – Diduga akibat terpapar asap kebakaran TPA Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), balita bernama Dafa (2) menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Ibunda Dafa, Dedeh menceritakan, awalnya Dafa batuk-batuk. Namun, kondisinya memburuk setelah kebakaran terjadi di TPA Sarimukti hingga asapnya mengenai kediamannya di Kampung Ciherang. Dafa pun mulai merasakan gejala sesak nafas hingga Conjutivitis atau sakit mata.

“Semenjak asap masuk ke rumah mulai terasa sesak nafas dan susah tidur,” kata Dedeh saat ditemui di posko kesehatan terdampak asap kebakaran, Kamis (24/8/2023).

BACA JUGA: Dampak Kebakaran Sarimukti Warga Terancam ISPA, Dinkes Jabar Minta Pemerintah KBB Lakukan Ini!

Dedeh mengira, Dafa hanya mengalami sakit biasa, lalu memberikan obat dan balsam anak untuk mengobati penyakit anaknya.

Namun, penilaian Dedeh itu ternyata salah. Kondisi kesehatan anaknya itu semakin menurun puncaknya pada Rabu, 23 Agustus 2023 malam.

 

Melihat hal itu, Dedeh bergegas membawa Dafa ke Posko Kesehatan yang ada di Kantor Desa Sarimukti.

 

“Langsung dibawa paginya ke posko, Dafa pangsung diuap dicek tensi darah oleh petugas kesehatan. Ternyata anak saya terkena ISPA,” ungkapnya.

 

Sementara itu, Kepala Puskesmas Cipatat, Nuraeni menyebutkan, hingga hari ke 6, sedikitnya ada 36 warga baik balita dan dewasa yang memeriksa kesehatannya.

 

Berdasarkan hasil kesehatan, 36 warga tersebut menderita ISPA dan sakit mata.

 

“Dari 36 pasien ini termasuk Dafa mengalami sesak nafas. Namun yang lain masih dalam batas wajar,” katanya.

 

“Sementara untuk balita bernama Dafa kita rujuk ke RSUD Cikalongwetan agar mendapatkan penanganan yang lebih baik,” tambahnya.

 

Lebih lanjut ia mengatakan, usia warga terdampak kebakaran yang memeriksakan kesehatannya variatif dari mulai anak-anak hingga dewasa.

 

“Kita kan ada dokter di sini, pasien langsung diperiksa tensi, berat badan dan kesehatannya lalu diberi obat langsung sama dokter,” katanya.

 

Ia menegaskan, untuk mengantisipasi penanganan media lebih lanjut pihaknya menyiapkan sejumlah fasilitas seperti oksigen, ambulans dan yang lainnya.

 

“Mayoritas ispanya masih dalam tahap wajar tidak terlalu parah tapi oksigen kami siapkan,” imbuhnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan