KILAS KEMARIN: Warga Cidurian Utara Botram Massal Sepanjang 400 Meter Meriahkan HUT RI hingga Kebakaran Hutan di Jambi yang Melahap 229 Hektar

Baca selengkapnya : https://jabarekspres.com/berita/2023/08/20/meriahkan-hut-ri-warga-cidurian-utara-botram-massal-sepanjang-400-meter/

2. 229 Hektar Terbakar, Monopoli Air Diduga Jadi Penyebab Utama

Dalam laporan terbaru, Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Jambi mengungkapkan bahwa selama tahun 2023, area mereka telah terdampak oleh kebakaran hutan dan lahan seluas 229,54 hektare. Dansatgas Karhutla Provinsi Jambi, Brigadir Jenderal TNI Supriono, menegaskan bahwa kebanyakan kebakaran ini disebabkan oleh praktik membuka lahan dengan membakar hutan oleh masyarakat setempat. Mayoritas lahan yang terbakar terdapat di Kabupaten Batanghari (111,14 hektare) dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (4,80 hektare).

Supriono menyebut bahwa sosialisasi dan peringatan mengenai risiko kebakaran dan pembakaran hutan telah dilakukan secara rutin kepada masyarakat. Namun, jika peringatan ini diabaikan, Satgas akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan.

Organisasi lingkungan setempat, Walhi (Wahana Lingkungan Hidup) Jambi, menduga ada penyebab lain di balik wabah kebakaran ini. Mereka mengklaim bahwa monopoli air melalui pembangunan kanal telah menjadi pemicu utama kebakaran hutan dan lahan. Data menunjukkan 27 perusahaan di Jambi diduga terlibat dalam monopoli air ini. Menurut Dwi Nanto dari Walhi Jambi, pengelolaan gambut di sekitar 60 persen kawasan hidrologi gambut telah diambil alih oleh perusahaan dengan izin budi daya seperti perkebunan kelapa sawit dan hutan tanaman industri (HTI).

Perusahaan-perusahaan ini membangun kanal untuk mengatur pasokan air di musim kemarau dan mengeluarkan air di musim hujan. Hal ini menyebabkan kawasan gambut di luar perusahaan menjadi kering dan mudah terbakar. Walhi Jambi menekankan bahwa menjaga ketinggian muka air sesuai peraturan pemerintah bisa mencegah kebakaran.

Namun, menurut Dwi, pemerintah lebih terfokus pada individu yang membakar lahan daripada perusahaan yang menjadi penyebab utama melalui praktik pengelolaan yang tidak tepat. Walhi Jambi mendesak pemerintah untuk meninjau kembali izin yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan tersebut guna memulihkan ekosistem gambut yang terganggu.

Baca selengkapnya : https://jabarekspres.com/berita/2023/08/20/kebakaran-hutan-dan-lahan-melanda-jambi-229-hektar-terbakar-monopoli-air-diduga-jadi-penyebab-utama

3. West Java Forest Festival 2023, Berdayakan Masyarakat Lewat Penjagaan Fungsi Hutan

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, resmi membuka West Java Forest Festival 2023 di Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda, Kabupaten Bandung. Kamil menekankan bahwa pemanfaatan hutan harus melibatkan fungsi ekologisnya yang dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan makhluk hidup di dalamnya. Selain itu, dia menekankan pentingnya menjaga kelestarian hutan untuk mengurangi lahan kritis dan dampak negatifnya terhadap masyarakat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan