Kebakaran Hutan dan Lahan Melanda Jambi: 229 Hektar Terbakar, Monopoli Air Diduga Jadi Penyebab Utama

Dalam laporan terbaru, Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Jambi mengungkapkan bahwa selama tahun 2023 ini, wilayah mereka telah terdampak oleh kebakaran hutan dan lahan seluas 229,54 hektare.
Dalam laporan terbaru, Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Jambi mengungkapkan bahwa selama tahun 2023 ini, wilayah mereka telah terdampak oleh kebakaran hutan dan lahan seluas 229,54 hektare.
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Dalam laporan terbaru, Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Jambi mengungkapkan bahwa selama tahun 2023 ini, wilayah mereka telah terdampak oleh kebakaran hutan dan lahan seluas 229,54 hektare. Dansatgas Karhutla Provinsi Jambi, Brigadir Jenderal TNI Supriono, menegaskan bahwa mayoritas kebakaran ini dipicu oleh tindakan masyarakat yang membuka lahan dengan cara membakar hutan.

“Penyebab utamanya adalah tindakan klasik di mana masyarakat masih sering membuka lahan dengan membakar,” ungkapnya pada hari Jumat (18/8).

“Apabila sosialisasi tidak mengubah perilaku, kami dari kepolisian akan bertindak tegas,” tandas Supriono.

Baca Juga:Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Ukraina, Denise Brown, Mengutuk Serangan Rudal Rusia di ChernihivWali Kota di Ekuador Klaim Jadi Korban Upaya Pembunuhan Sehari Sebelum Pemilu

Namun, Walhi (Wahana Lingkungan Hidup) Jambi, organisasi lingkungan setempat, telah mengungkapkan dugaan penyebab lain di balik wabah kebakaran ini. Mereka mengklaim bahwa monopoli air melalui pembangunan kanal telah menjadi pemicu kebakaran hutan dan lahan. Data menunjukkan bahwa terdapat 27 perusahaan di Jambi yang diduga terlibat dalam monopoli air tersebut.

Perusahaan-perusahaan tersebut, menurut Dwi, telah membangun kanal untuk mengelola perkebunan kelapa sawit dan hutan industri mereka. Ketika musim kemarau tiba, kanal ini diblokir untuk mengatur pasokan air guna mengatasi kebakaran tanaman. Sementara saat musim hujan, kanal berfungsi untuk mengeluarkan air yang berendap di lahan gambut agar tidak membanjiri tanaman perusahaan.

0 Komentar