Omset Menurun, Seniman Bingkai di Sumedang Banting Stir Rintis Usaha Bantal

JABAR EKSPRES – Seniman asal Sumedang, Jawa Barat, Dudung Sofianulfalah (53) yang membidangi usaha pembuatan bingkai Pusaka Frame, kini mulai mencoba untuk memproduksi bantal.

Sebab, usaha Dudung Sofianulfalah dibidang pembuatan bingkai yang berlokasi di Jalan Tajimalela RT 03 RW 10 Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang itu mengaku terus alami penurunan omset.

Dudung Sofianulfalah mengatakan bahwa omset dari dua tahun dirinya usaha pembuatan berbagai bingkai terus alami penurunan.

BACA JUGA: Sumedang Raih Juara 1 Asset Jabar Award 2023

Meski omset cenderung fluktuatif, ia menilai bahwa dari omset Rp30 Juta dibulan-bulan sebelumnya, kini ia hanya mampu mendapatkan omset 5 juta rupiah saja.

“Wah turun drastis, dulu omset bisa nyamp 25 bahkan 30 juta (rupiah) per bulan, kalau sekarang paling sebulan cuma dapat 5 juta. Itu pun habis digunakan untuk gaji 2 orang pegawai,” katanya kepada JabarEkspres.com pada Jumat, 11 Agustus 2023.

“Jadi bisa bingkai foto, poster, pengumuman, kaligrafi atau gambar-gambat hiasan interior lainya, atau apa saja yang ingin dibingkai, itu bisa dipesan di sini. Ukuran bisa disesuaikan, yang penting bahan gambar, foto atau poster yang akan dibingkainya sudah lebih dulu ada atau di print,” lanjutnya.

BACA JUGA: Domba Garut Bertanduk 4 Milik Warga Sumedang Bakal Dijual Jika Harganya Segini

Sebagai informasi, bingkai yang dibuatnya tersebut berbahan fiber. Lanyaran sejak semula ia meyakini bahwa pemesan senantiasa memilih bingkai dengan pertimbangan kekuatanya.

“Di sini menggunakan fiber. Ga ada kayu, soalnya kalau kayu itu paling daya tahanya setahun sudah habis dimakan rayap,” katanya.

Mengingat omset yang kian hari semakin menunjukan penurunan, dirinya kini mencoba merambah pada produksi bantal.

“Saya sekarang justru mau membangun bisnis baru, produksi bantal. Mudah-mudahan bisa mengembalikan kondisi usaha ke arah yang lebih baik lagi,” ujarnya.

Selanjutnya, Dudung Sofianulfalah menuturkan terkait alasan omsetnya yang semakin menurun, dikarenakan lemahnya daya beli masyarakat. Ditambah, usaha yang dibidanginya itu, merupakan kebutuhan tersier.

“Ekonomi masyarakatnyansaja yang sedang tidak baik, ditambah lagi bingkai seperti ini kan kebutuhan tersier. Bukan kebutuhan primer atau pokok,” katanya memungkasi. (mg11)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan