Dampak Urbanisasi, Pedesaan Lebih Minim Hujan Dibanding Perkotaan Saat Musim Kemarau

“Sebagaimana disebutkan sebelumnya, ini merupakan fenomena yang lazim di musim kemarau, karena cahaya matahari juga dapat memainkan peran dalam skenario ini dengan menguap kelembaban dari satu area saja,” imbuh Rahayu.

BACA JUGA: Sejumlah Wilayah Terkena El Nino, Distribusi Pangan Kota Bandung Tetap Aman

Dia mengimbau, masyarakat tidak perlu panik terkait dengam fenomena hujan dalam skala sangat lokal, karena hal ini lazim terjadi di musim kemarau seperti pada saat ini.

“Kondisi ini tidak berkaitan dengan prekursor bencana lain nya, dan mohon disikapi dengan tenang dan tidak panik. Dan jangan mudah menyebarkan berita yang belum jelas asal usulnya,” tukas Rahayu.

Sementara itu, menyikapi ancaman musim kemarau, salah satu wilayah yakni Desa Cicalengka Wetan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung bentuk sejumlah antisipasi. Diketahui, ancaman kekeringan sempat menghantui wilayah tersebut.

Hal itu diakui oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Cicalengka Wetan, Ardhi Saehari. Dia menuturkan, pada 2019 ke belakang terdapat sejumlah warga yang kesulitan menikmati air, ketika memasuki musim kemarau.

“Paling sering itu RW12 dan RW13. Karena sebelumnya sarana air bersih masih terbatas,” tuturnya.

Kendati demikian, pada 2020 lalu, sarana air bersih menjadi salah satu prioritas, dengan tujuan supaya setiap menghadapi musim kemarau, warga desa tak perlu khawatir dihantui kekeringan.

BACA JUGA: Hadapi Musim Kemarau Disertai Badai El Nino, Diskar PB Kota Bandung Antisipasi Rawan Kebakaran

Sejumlah torn penampung air sempat disimpan di beberapa titik, untuk memenuhi kebutuhan warga desa atas penggunaan air bersih.

“Alhamdulillah sudah gak pakai torn penapung, karena secara bertahap sudah mulai terbentuk di setiap RW, kita pengadaan SAB (Sarana Air Bersih),” bebernya.

Dari sebanyak 16 RW di wilayah Desa Cicalengka Wetan, setiap RW sudah mempunyai SAB untuk kebutuhan warga.

Bahkan di beberapa RW diketahui sudah memiliki SAB lebih dari satu, alias setiap RT mempunyai SAB, salah satunya di RW08.

“Walaupun sempat alami kekeringan di tahun-tahun sebelumnya, untuk musim kemarau tahun ini, kita bisa bilang tidak terlalu khawatir, karena pengadaan SAB sudah ada di setiap RW,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan