Dampak Urbanisasi, Pedesaan Lebih Minim Hujan Dibanding Perkotaan Saat Musim Kemarau

KABUPATEN BANDUNG, JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) lakukan analisis mengenai faktor-faktor yang menentukan area mana saja hujan akan turun, meski sekarang tengah musim kemarau.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, kecepatan dan arah angin juga dapat menyebabkan hujan turun pada sudut yang berbeda.

“Selain itu, bisa meningkatkan kemungkinan hujan yang lebih besar di satu sisi,” kata Rahayu kepada Jabar Ekspres, Selasa (8/8).

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menentukan di mana hujan akan turun. Akan tetapi, sisi mana yang akan hujan dapat bervariasi tergantung pada lokasi.

Dijelaskan, urbanisasi memiliki dampak pada distribusi hujan di perkotaan. Kota cenderung ditutupi dengan banyak permukaan yang tidak mudah menyerap air seperti jalan, bangunan dan trotoar, sehingga mencegah air menembus tanah.

“Ini menyebabkan meningkatnya runoff dan pada akhirnya banjir di daerah yang lebih rendah, sementara meninggalkan daerah lain kering,” jelasnya.

Rahayu menerangkan, wilayah perkotaan juga lebih mungkin mengandung dalam menyerap panas, seperti dari beton dan aspal, yang kemudian menciptakan pulau panas (heat island).

BACA JUGA: El Nino Melanda, Pemkot Bandung Petik Pembelajaran

“Tempat-tempat yang lebih hangat ini menyebabkan udara naik, menyebabkan peningkatan curah hujan di daerah tersebut dibandingkan dengan lingkungan pedesaan,” terangnya.

Menyikapi iklim yang cukup ekstrem alias ketika musim kering atau kemarau, namun hujan masih kerap mengguyur sejumlah daerah, termasuk wilayah Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Diketahui, melalui pengamatan BMKG, fenomena hujan yang terjadi tergolong dalam kategori skala sangat lokal, yang dinilai lazim terjadi di musim kemarau.

Fenomena hujan jenis ini disebabkan oleh awan Single Cell yang terbentuk di suatu area atau wilayah. Karenannya, bangunan dan struktur lain dapat memblokir kejadian hujan, sehingga menyebabkan hujan jatuh hanya di satu sisi jalan atau area saja.

Selain itu, sudut matahari juga dapat mempengaruhi fenomena ini, menyebabkan kelembaban menguap dari satu sisi sebelum memiliki kesempatan untuk jatuh sebagai curah hujan. Akibatnya, satu sisi dapat dilihat sebagai kering sementara yang lain basah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan