Pemda Bandung Barat Masih Miliki Utang Rp105 M ke PT SMI

JABAR EKSPRES – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Ade Zakir mengatakan pemerintah masih memiliki utang ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp105 miliar.

Dia mengatakan, utang sebesar Rp105 miliar tersebut merupakan cicilan terakhir beserta bunga yang harus dibayarkan pada tahun 2024 mendatang.

“Cicilan utang ini harus diperpanjang hingga tahun depan karena pelaksanaan proyek terlambat selama satu tahun,” kata Ade Zakir di Ngamprah, Rabu (2/8/2023).

BACA JUGA: Angkot Ugal-ugalan Tabrak Sejumlah Kendaraan Bermotor di KBB

Ade merinci, sisa utang kepada PT SMI pada tahun 2024 sebenarnya hanya sekitar Rp97 miliar. Angka pelunasan menjadi Rp105 miliar lantaran ditambah bunga sebesar 6 persen dari keseluruhan total pinjaman. Terkait pergeseran waktu pelunasan, Pemda Bandung Barat memastikan keputusan itu telah disepakati oleh pihak PT SMI.

“Soal waktu pembayaran, kita juga sudah bersepakat dengan PT SMI, jadi tak ada masalah. Total pinjaman utang Rp285 miliar .Sisa tahun depan dengan bunga tinggal 105 miliar,” jelas Ade.

Menurutnya, Pemda Bandung Barat memiliki kemampuan melunasi utang PT SMI meski jabatan bupati diganti oleh pejabat sementara. Hal itu lantaran kesepakatan telah terjalin antar lembaga bukan individu. Meski begitu, untuk memastikan bisa terbayar, pihaknya tinggal menjaga kondusifitas APBD.

BACA JUGA: Terlilit Utang Pinjol, Seorang Mahasiswa di Bandung Nekat Buat Laporan Palsu Sebagai Korban Begal

“Tahun ini kita bayar, tahun depan juga bayar. Untuk memastikan hal itu kita sebisa mungkin menjaga kondusifitas anggaran kita. Karena tahun depan masih ada utang,” tandasnya.

Diketahui, pinjaman PT SMI ini dipakai untuk proyek infrastruktur jalan di wilayah selatan KBB dengan panjang kurang lebih 71 kilometer. Membentang dari Kecamatan Batujajar hingga perbatasan Kabupaten Cianjur di wilayah Gununghalu. Proyek itu dibagi menjadi dua yaitu jalan sepanjang 52,5 kilometer dengan biaya Rp177 miliar dan jalan 19,5 kilometer dengan anggaran Rp78 miliar. (Mg5)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan