DLH Jabar Cegah Pencemaran Perairan Umum, Upayakan Penanganan Air Lindi di Sarimukti Terus Dilakukan

JABAR EKSPRES – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus berupaya menangani air lindi di Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Sarimukti agar tidak mencemari perairan umum di sekitarnya. Hal tersebut diungka oleh Kepala DLH Jabar, Prima Mayaningtias.

Prima Mayaningtias mengatakan bahwa berbagai langkah telah dilakukan untuk mengurangi air lindi yang masuk ke alur Sungai Ciganas dan Cipanauan. Salah satunya dengan mengalihkan alur sungai agar tidak bercampur dengan air lindi dari timbunan sampah.

Lebih lanjut, Kepala DLH Jabar Prima Mayaningtias juga mengatakan bahwa jarak antara alur baru dnegan timbunan sampah mencapai sekira 10 meter.

BACA JUGA: Kapasitas TPA Sarimukti Overload, DLH Jabar Sebut TPPAS Legok Nangka Siap Beroperasi

“Kita bikin sodetan baru untuk mengalihkan alur Sungai Ciganas dan Cipanauan dengan jarak antara alur baru dengan timbunan sampah mencapai 10 meter,” kata Prima kepada awak media, dikutip JabarEkspres.com pada rabu, 2 Agustus 2023.

Kemudian Prima Mayaningtias menjelaskan, pihaknya tak mengalihkan semua alur sungai. Hanya sebagian titik yang dianggap berpotensi teraliri limpasan air lindi. Sebagian jalur yang masih berdekatan dengan Sarimukti terus dibersihkan secara berkala menggunakan eskavator.

Langkah penanganan lainnya, ujar Prima, pihaknya rutin melaksanakan pemantauan kualitas air sungai. Pengujian kualitas air permukaan sungai dilakukan setiap 3 bulan sekali dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebulan sekali.

BACA JUGA: Penelitian Pencemaran Lindi TPA Sarimukti ke DAS Citarum, DLH Jabar: Uji Laboratorium Harus Terakreditasi

Upaya lain yang telah dilakukan untuk peningkatan operasi IPL sebagai langkah untuk memenuhi baku mutu di antaranya penambahan aktivator pada kolam stabilisasi, kolam anaerobik dan aerobik. Termasuk pengurasan kolam anaerobik dan aerobik, perbaikan posisi pipa dan pompa blower, perbaikan mesin aerator dan blower serta penggantian media filtrasi.

Pihaknya juga telah menganggarkan penambahan alat berat sebagai upaya meningkatkan pelayanan dan penataan Sarimukti. Salah satu kendala yang terjadi saat ini minimnya ketersediaan alat berat. Alat itu diperuntukan hanya untuk melayani bongkar (unloading) sampah dari kabupaten/kota di Bandung Raya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan