Puluhan Kucing di Korea Selatan Mati Mendadak, Diduga Tertular Flu Burung

JABAR EKSPRES – Sebanyak 38 kucing dilaporkan mati secara mendadak di tempat penampungan kucing di Korea Selatan. Dua diantara kucing yang mati tersebut diketahui positif H5N1, atau potitif terinfeksi virus Flu brung.

Dilansir dari  kantor media Yonhap, Kementerian Pertanian Korea Selatan membenarkan adanya laporan kematian puluhan kucing tersebut. Mereka juga tidak membantah bahwa kematian puluhan kucing tersebut terkait dengan ditemukannya H5N1 pada dua kucing di penampungan yang sama. Lantas  mereka merilis laporan tentang kemunculan kasus flu burung H5NI di ibu kota Seoul pada Selasa (25/7/2023).

Selain laporan tentang kucing-kucing tersebut, juga ada keterangan tentang kondisi manusia yang terlanjur melakukan kontak dengan kucing H5N1 tersebut.

Hasilnya dari semua orang yang sudah melakukan kontak, tidak satupun yang menunjukan ada gejala dari penyakit tersebut.

Baca juga :Korsel Temukan 2 Kucing Terinfeksi Flu Burung

Dengan demikian belum ada kasus flu burung yang sangat patogen yang dilaporkan pada manusia di Korea Selatan.

Meskim begitu, semua yang melakukan kontak dan dianggap berisiko tinggi tertular akan dipantau secara intensif selama 10 hari kedepan.

Sejak kejadian tersebut, pemerintah langsung menetapkan penampungan kucing tersebut sebagai karantina.

Temuan kematian puluhan kucing secara mendadak ini disebutkan merupakan pertama kalinya sejak 2016, flu burung terdeteksi pada kucing di negara tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, risiko H5N1 terhadap manusia tetap rendah. Akan tetapi, laporan infeksi pada mamalia perlu dipantau secara ketat.

Baca juga :Wabah Flu Burung Menerjang Korea Selatan, Sejumlah Kucing Tewas Dalam Jumlah Besar

Tiga badan PBB bulan ini memperingatkan bahwa peningkatan wabah flu burung secara global menimbulkan kekhawatiran. Pasalnya, virus tersebut dapat beradaptasi untuk menginfeksi manusia dengan lebih mudah.

Seperti diketahui, flu burung merupakan salah satu penyakit endemik yang menginfeksi unggas dan manusia.

Mayoritas kasus flu burung pada manusia telah terkait dengan kontak langsung atau tidak langsung dengan unggas hidup atau mati yang terinfeksi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan