Fakta Baru Kasus Mutilasi Sleman, Berawal dari Komunitas Tak Wajar di Facebook

JABAR EKSPRES – Kasus pembunuhan dan mutilasi di Sleman, yang mengakibatkan korban R(20) seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogjakarta tewas mengenaskan, akhirnya mulai terungkap satu persatu.

Beberapa fakta baru berhasil diungkap oleh Kepolisian Daerah Yogyakarta (Polda) DIY. Fakta tersebut adalah berhubungan dengan awal mula pertemanan antara korban mutilasi Sleman  dan pelaku, yakni dimulai dari sebuah komunitas tak wajar dari sosial media Facebook.

Korban R sudah berteman dengan pelaku W (29) dan RD (38) selama 4 bulan di komunitas tersebut. Dari seringnya komunikasi di grup facebook tersebut, akhirnya W mengundang RD yang asal Jakarta untuk datang ke Yogjakarta.

“Jadi pelaku dan korban saling kenal, mereka kenal di grup yang ada di medsos. Hasil pemeriksaan kita sudah 3-4 bulan (kenal). Ketemu pertama,” kata Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi kepada wartawan.

Baca juga : Kakak Korban Mutilasi Sleman juga Meninggal Dalam Kondisi Tragis

Endriadi menambahkan, setelah berada di Yogyakarta, mereka bertiga akhirnya ketemuan di tempat kos W dan berlanjut melakukan aktivitas kekerasan seperti yang mereka perbincangkan di komunitas Facebook tersebut.

“Kemudian mereka berkumpul dan melakukan aktivitas yang tidak wajar berupa kekerasan ataupun aktivitas kekerasan berlebihan. Kemudian dari kekerasan berlebihan itu korban meninggal dunia,” jelasnya.

Diduga aktivitas kekerasan yang mereka lakukan bersama itu berlebihan, hingga mengakibatkan R meninggal dunia. Mengetahui R meninggal, dua orang pelaku ini panik dan mencari cara untuk menghilangkan bukti dengan cara memutilasi tubuh korban.

Sidik jari korban juga dirusak dan beberapa bagian tubuhnya dimasak agar semakin susah untuk menemukan identitas R. Aksinya tersebut secara keseluruhan dilakukan ditempat kos W. Lalu keduanya membuang potongan tubuh R secara terpisah-pisah.

Baca juga : Polres Bogor Ungkap Motif Pelaku Mutilasi Koper Merah

Hingga akhirnya pada Rabu (12/7) malam, ditemukan potongan tubuh pertama berupa kaki dan tangan kiri juga potongan daging di Sungai Bedog, Padukuhan Kelor, Turi, Sleman. Kemudian potongan kepala korban ditemukan di Merdikorejo, Tempe pada Sabtu (15/7)

Lalu Polisi berhasil mengungkap identitas korban dan mengejar pelaku. Pengejaran terhadap pelaku membuahkan hasil, pelaku W ditangkap di Magelang, sednagkan pelaku RD yang merupakan warga Jakarta Selatan berhasil diringkus di Bogor.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan