Ketika transaksi motornya, sang pemilik mengaku tak mengetahui secara detil identitas pembeli, alias hanya terjadi transaksi pertukaran sejumlah uang dan kendaraan.
“Sementara ini pelaku curanmor terindikasi melancarkan aksinya secara tunggal, jadi sementara bukan komplotan,” tukas Tejo.
Disamping itu, korban curanmor, Dito mengaku, di hari kehilangan motornya, dia langsung melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polsek Bojongloa Kidul, termasuk menyerahkan semua bukti salah satunya rekaman CCTV guna membantu proses penyidikan kepolisian.
“Setelah dibuatkan BAI (berita acara interview) pihak kepolisian Bojongloa Kidul menyuruh saya pulang untuk menunggu perkembangan penanganan,” tuturnya.
“Tapi sampai hari ini belum ada perkembangan yang signifikan. Saya khawatir, makin lama waktu berjalan maka motor saya sudah dipreteli,” pungkas Dito. (Bas)
