Perombakan Stasiun Cicalengka dan Kekhawatiran Penggerak Literasi

Jabarekspres – Stasiun Cicalengka merupakan stasiun kereta api kelas I yang terletak di Panenjoan, Cicalengka. Stasiun ini termasuk dalam Daerah Operasi (Daop) II Bandung. Ia berada tak jauh dari jalan raya Cicalengka–Majalaya.

Namun, stasiun utama di Kabupaten Bandung yang masih aktif setelah adanya pemekaran wilayah Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) tersebut, dalam waktu dekat bakal mengalami perombakan PT. KAI.

Hal demikian, justru menimbulkan rasa khawatir bagi para penggerak literasi. Lantaran, bangunan tersebut memiliki nilai historis tinggi yang seharusnya, tidak mengalami perubahan sekalipun.

“Jangan sampai kita kecolongan seperti Stasiun Ranca ekek,” ujar salah satu penggerak literasi Kecamatan Cicalengka, Nurul Maria Sisilia kepada Jabarekspres.id, Selasa (21/6).

Bahkan bukan sekadar ‘khawatir’ saja, gerakan literasi di Cicalengka membuat petisi penolakan atas perombakan stasiun tersebut. Petisi itu terdapat dalam situs Change.org, terhitung sudah berjalan sejak 17 Juni 2023.

Seorang penggerak literasi lainnya, Hafidz Azhar menyampaikan, petisi dibuat setelah adanya rencana pembangunan stasiun baru yang akan merobohkan bangunan lama.

“Bagi kami, stasiun Cicalengka itu memiliki nilai sejarah tinggi. Stasiun Cicalengka didirikan pada 1884, artinya saat ini telah berusia hampir 140 tahun,” ujarnya.

Menurutnya, selama Stasiun Cicalengka berdiri sudah banyak peristiwa sejarah yang terjadi dan bangunan tersebut bisa dibilang menjadi saksi bisu.

Ratusan tahun berdiri, Stasiun Cicalengka sangat layak dipertahankan dan dijadikan bangunan cagar budaya.

Dengan nilai historis yang dimiliki, para pegiat Literasi Cicalengka menolak atas adanya rencana pembangunan stasiun baru dengan cara merobohkan bangunan stasiun lama.

“Kami tidak menolak untuk pembangunan stasiun, tapi jangan merobohkan stasiun lama,” pungkasnya. (muf)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan