Polemik Al Zaytun, Ridwan Kamil Siapkan Tim Investigasi

JABAR EKSPRES – Pemerintah Provinsi Jawa Barat belum membuat keputusan terkait polemik Ponpes Al Zaitun sebelum ada musyawarah dengan pihak ulama dan pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Ratusan ulama dan kiai se-Jawa Barat kemudian dikumpulkan di kantor Gubernur Jawa Barat untuk menyikapi membahas kontroversi di Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengumpulkan sekitar 300 kiai dan ulama pimpinan Ponpes Jawa Barat serta MUI dan Kemenag Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung.

Agenda pertemuan membahas kontroversi di Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu yang belakangan ini membuat resah sejumlah masyarakat karena disinyalir mengajarkan ajaran yang menyimpang.

Pertemuan tersebut dipimpin oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, UU Ruzhanul Ulum (19/6/2023).

UU Ruhzhanul Ulum menyampaikan pertemuan tersebut berlansung dua jam dan memperoleh usulan-usulan tentang kontroversi ponpes Al Zaytun.

“Kita melaksanakan tugas dari pak gubernur bertemu rapat dengan para kiai. Tetapi untuk lebih lanjut nanti Pak Gubernur yang akan menyampaikan,” ucap Uu.

Hasil dari diskusi nantinya akan dilaporkan ke Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan setelah itu baru ada putusan.

Baca Juga: Pemimpin Al Zaytun Panji Gumilang Diduga Sebarkan Ajaran Isa Bugis

“Karena apa yang diputuskan barusan belum tentu jadi keputusan yang final. Pemimpin yang mengambil sebuah keputusan yang memiliki kewenangan yaitu pak gubernur,” tuturnya.

Wagub Jabar tidak mau menerangkan lebih detail terkait usulan dari para kiai dan ulama di Jabar.

Sementara itu Ridwan Kamil telah membuat tim penyelidikan supaya bisa menuntaskan persoalan yang bergejolak di pondok pesantren Al Zaytun.

Tim yang dibentuk terdiri dari MUI, aparat penegak hukum, dan unsur birokrasi pemerintah Jawa Barat.

Ridwan Kamil mengatakan tim tersebut akan bekerja secara hati-hati, adil, dan terkonfirmasi.

“Yang terpenting dari kacamata pemerintah provinsi Jawa Barat kami harus menyelamatkan 5.000-an siswa jika memang terindikasi berada dalam ideologi yang melanggar tatanan hukum tentunya akan ada sebuah upaya upaya yang terukur,” ujarnya.

Sampai saat ini Ridwan Kamil belum memberikan keputusan sebab masih menunggu hasil investigasi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan