Salah satu contohnya adalah Kasultanan Palembang, yang mencetak uang gobognya sendiri yang dikenal dengan sebutan “koin Leukeh”.
Kemudian, Kerajaan Banten juga mencetak uang gobog dengan tiga versi yang memiliki desain yang berbeda. Versi pertama disebut “koin Pangeran” atau “Ratou” yang didesain menggunakan aksara Jawa kuno.
Versi kedua dikenal sebagai “koin Sri Dandan” yang menampilkan tulisan angka 40 dalam angka Jawa kuno. Sedangkan versi terakhir disebut “koin Kecubung” yang memiliki desain dengan tulisan Arab Melayu.
Gobog China
Uang gobog China memiliki ciri fisik berupa lubang segi empat di tengahnya dan huruf-huruf China yang tertera di salah satu sisinya.
Hal ini membuat uang gobog China lebih mudah dikenali. Dalam penelusuran sejarah, tanda yang terdapat pada artefak purbakala seharusnya mampu menjelaskan atau setidaknya menggambarkan fungsi benda tersebut.
Hal yang sama berlaku untuk uang gobog China. Huruf kanji yang tertera pada uang gobog China dapat memberikan petunjuk tentang masa dinasti atau pemerintahan saat koin tersebut dicetak.
Sebagian besar uang gobog China yang ditemukan diperkirakan berasal dari tiga dinasti terakhir China, yaitu Yuan, Ming, dan Qing atau Ching, yang mencakup periode sekitar tahun 1271-1911.
Uang gobog keluaran dinasti Ching memiliki desain yang lebih menarik dibandingkan dengan dinasti lainnya, karena huruf kanji dan Manchu digunakan secara bersamaan pada kedua sisi koin.
Uang gobog China mencakup semua koin berlubang yang memiliki desain huruf kanji China, termasuk uang gobog yang dibuat di daerah Annam dan Champa, yang keduanya merupakan bagian dari negara Vietnam.
Gobog Jepang
Secara fisik, uang gobog Jepang memiliki kemiripan dengan uang gobog China. Desain uang gobog Jepang juga menampilkan huruf kanji pada salah satu sisi koin.
Meskipun demikian, ini tidak berarti bahwa uang gobog Jepang tidak dapat dibedakan dari uang gobog China. Salah satu perbedaan yang mencolok antara keduanya adalah desain pada satu sisi koin. Pada uang gobog Jepang, terdapat ukiran gambar ombak.
Selain itu, huruf kanji pada uang gobog Jepang terukir dengan lebih tipis dan ramping. Selain desainnya, ukuran uang gobog Jepang juga berbeda dengan uang gobog China.
