Antisipasi Dampak El Nino, DKPP Bandung Barat Tambah Stok Cadangan Pangan

JABAR EKSPRES – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal memperkuat cadangan pangan pemerintah (CPP) komoditas pangan strategis dalam mengantisipasi ancaman perubahan cuaca El-Nino atau kemarau panjang.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bandung Barat, Lukmanul Hakim menyebut, di KBB sendiri, Fenomena El Nino berpotensi menyebabkan 1.299 hektar sawah di 49 desa yang tersebar di 6 Kecamatan mengalami kekeringan dan menurunkan produksi padi.

BACA JUGA: Resmi! Dishub Jabar Berlakukan Tarif Khusus untuk 3 Kategori Penumpang Transportasi Umum

“Cadangan pangan daerah kita simpan di bulog, kita lakukan itu untuk mengantisipasi kerawanan pangan akibat dampak kekeringan panjang El Nino,” kata Lukmanul, Rabu 14 Juni 2023.

Menurutnya, saat ini cadangan pangan di gudang Bulog yang dimiliki Pemda Bandung Barat sebanyak 10 ton, dan baru terpakai 3,5 ton. Untuk antisipasi Kerawanan pangan akibat El Nino pada Agustus DKPP Bandung Barat akan menambah cadangan sekitar 8 ton.

“3,5 ton terpakai di Saguling, sisanya 6,5 ton. Pada Agustus kita juga akan menambah lagi beras cadangan. Jadi kalau nanti ada warga kekurangan beras bisa diakses,” katanya.

Lukmanul Hakim menerangkan jumlah penambahan cadangan pangan daerah tak begitu besar lantaran ketersediaan anggaran terbatas. Dirinya berharap Kementerian Pertanian dan Pemprov Jabar ikut andil mengalokasikan dana guna mencegah kerawanan pangan.

“Kita harap Pemprov Jabar dan pusat ikut mencari solusi guna menekan angka kerugian terhadap petani dan kerawanan pangan. Apalagi pusat punya dukungan anggaran lebih besar,” tambahnya.

Lukmanul Hakim dengan adanya fenomena kemarau panjang seperti ini, DKPP ke depan bakal mengembangkan teknologi pertanian berupa pembuatan green house agar petani tetap produksi meski terjadi anomali cuaca.

“Rencana kita pada 2024 akan memakai bantuan teknologi untuk melakukan rekayasa suhu dengan green house dan bantuan teknologi informasi,” tandasnya.

Sebelumnya, ribuan hektar sawah di KBB berpotensi mengalami kekeringan akibat perubahan iklim El Nino. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian mencatat ribuan hektar sawah tersebut tersebar di 49 desa dari 6 kecamatan meliputi Sindangkerta, Saguling, Cipongkor, Cipatat, Cihampelas, dan Batujajar.

Dari ribuan hektar lahan yang terdata, Desa Girimukti dan Cipangeran di Kecamatan Saguling menjadi dua desa dengan sebaran potensi kekeringan lahan pertanian paling besar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan