Kasus Penipuan iPhone si Kembar, Kerugian Tembus Rp35 Miliar!

JABAR EKSPRES – Media sosial kembali gempar dengan kasus penipuan pre-order (PO) iPhone. Penipuan ini dilakukan oleh dua saudari kembar, Rihana dan Rihani.

Kerugian dari kasus penipuan iPhone ditaksir mencapai Rp35 miliar.

Kasus penipuan PO iPhone oleh dua saudari kembar ini terungkap melalui akun twitter @mazzini_gsp.

Dalam cuitannya, dijelaskan bagaimana kasus penipuan PO berjalan selama ini.

Salah satu korban dengan inisial V mengungkapkan, awalnya melihat iklan PO iPhone dari akun Instagram Rihana (@nannarihana) dan Rihani (@nannirihani).

“Dalam iklan tersebut, Rihana menawarkan PO iPhone dengan harga murah, sehingga banyak yang ikutan,” ujar V pada Senin (5/6).

Selain itu, menurutnya, Rihana memperlihatkan foto iPhone yang baru tiba di rumahnya untuk meyakinkan para pembeli.

Baca juga: Alimin, Sosok Pemimpin Sidang Kasus Mario Dandy

Menurut kesaksian V, saat itu dirinya tengah membeli satu unit iPhone 12 Pro 512GB Pacific Blue pada Juni 2021.

Setelah menunggu beberapa lama, iPhone yang dipesan oleh V datang tepat waktu.

Produk yang dikirimkan oleh Rihana merupakan merek orisinal dan bergaransi iBox satu tahun.

Korban hanya memerlukan waktu selama 2 minggu hingga produknya datang.

Selanjutnya, pada Agustus 2021, V menginginkan untuk menjadi reseller Rihana.

Menurut V, modus penipuan terjadi ketika dirinya menjadi reseller Rihana. Rihana melakukan penipuan dengan cara mewajibkan reseller untuk pre-order terlebih dahulu.

Kemudian, reseller juga wajib menyelesaikan seluruh pembayaran terlebih dahulu setelah melakukan pemesanan.

Sesuai dengan klaim Rihana, barang pesanan berupa iPhone akan tiba kurang lebih dua minggu.

“Jika menjadi reseller Rihanna, saya akan mendapat potongan pembelian dengan harga Rp500.000 per unit,” ungkapnya.

Hingga saat ini, V belum mengetahui data yang valid mengenai jumlah korban yang terkena kasus penipuan tersebut.

Sementara itu, menurut V, setiap korban lainnya memiliki jumlah kerugian yang berbeda-beda.

“Untuk jumlah korban sudah mencapai puluhan orang, tapi saya tidak mengetahui secara pasti jumlahnya berapa banyak. Pada 14 April 2022, saya dengan korban lainnya dipertemukan dengan Rihana dan Rihani,” kata V.

“Saya baru tahu kalau korban mereka lebih banyak,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan